Cara Jaga Kesehatan Psikis dan Fisik saat Akan Program Hamil

9 Maret 2022 14:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri latihan yoga bersama. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri latihan yoga bersama. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan bila pasangan suami istri ingin menjalani program hamil. Salah satunya adalah kondisi kesehatan psikis.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, kondisi kesehatan psikis yang kurang baik, bisa berpengaruh pada peluang kehamilan. Jadi, usahakan jangan stres atau bahkan depresi bila ingin memulai program hamil.
Dikutip dari situs RS EMC, saat wanita rileks, maka rahim dan tuba juga bisa menerima sperma yang membuat proses fertilisasi menjadi lebih lancar dan berkualitas. Ketika pasangan suami istri sehat psikis, kehamilan akan mudah terjadi, bahkan terkadang, tanpa diduga-duga.
Jadi, usahakan Anda dan suami memiliki jiwa yang positif dan pikiran yang rileks, Moms. Selain itu, perhatikan juga kesehatan fisik Anda dan pasangan.
Menurut dr. Marinda Suzanta, Sp.OG (K-FER), CHt, Ci D.MAS, F.ART, di laman RS EMC, ada 4 faktor kesehatan fisik yang perlu diperhatikan bila pasangan suami istri ingin memulai program hamil.
ADVERTISEMENT

Kesehatan Fisik yang Perlu Dijaga Bila Ingin Program Hamil

1. Sperma yang sehat
Ilustrasi sperma kental Foto: dok.shutterstock
Sperma berperan penting dalam proses pembuahan. Maka dari itu, sperma harus dicek sedini mungkin. Sebelum mendesak istri untuk hamil, lakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas sperma sang suami terlebih dahulu.
2. Rahim yang sehat
Ilustrasi rahim Foto: Shutter Stock
Rahim merupakan tempat masuk sperma dan tempat tidur bayi. Oleh karena itu, istri harus memeriksakan rahimnya dengan melakukan histeroskopi (pemeriksaan dengan kamera/teropong rahim) untuk memastikan kenyamanan tempat tidur calon bayi.
3. Tuba yang sehat
Ilustrasi rahim. Foto: Shutter Stock
Tuba merupakan saluran telur yang menjadi tempat sperma dan sel telur bertemu serta melakukan pembuahan. Itulah mengapa kesehatan tuba juga harus diperhatikan sebelum mengharapkan kehamilan.
4. Ovulasi
Ilustrasi Ovulasi. Foto: Shutter Stock
Pemeriksaan ini terkait dengan siklus dan waktu menstruasi untuk mengetahui kapan masa ovulasi atau masa subur demi mencapai kemungkinan terbaik mengalami kehamilan.
ADVERTISEMENT
Kapan seharusnya pasangan suami istri pergi berkonsultasi dengan dokter fertilitas?
Ketika pasangan sudah menikah selama satu tahun dan rutin minimal 3 hari sekali berhubungan seks tanpa alat kontrasepsi apa pun namun tak kunjung hamil, maka itu adalah tanda adanya gangguan kesuburan. Maka dari itu, pasangan suami istri disarankan untuk segera bertemu dokter spesialis fertilitas.
Meski masih pandemi, tak perlu takut pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter fertilitas ataupun dokter kandungan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset dalam memilih rumah sakit yang menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak saat harus keluar rumah, Moms.