Cara Mengatasi Gangguan Sensori Integrasi pada Anak

6 Agustus 2018 15:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak bermain pasir (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak bermain pasir (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Gangguan sensori integrasi pada anak tak boleh dianggap sepele. Anak-anak yang mengalami sensori integrasi atau sensory processing disorder akan memahami lingkungan dengan cara yang berbeda, baik baik hipersensitif (sangat sensitif) maupun tidak sensitif (hiposensitif).
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, sensori integrasi juga merupakan dasar yang sangat mendukung kemampuan akademik anak, dan keterampilan dalam bersosialisasi. Inilah kenapa jika anak mengalami gangguan integrasi, maka proses belajar anaknya bisa terganggu.
Nah, Moms, jika salah salah satu atau bahkan beberapa indera pada anak mengalami gangguan dan menghambat sensori integrasinya, coba lakukan beberapa cara berikut ini:
Indera Peraba
Anak Bermain di Luar Ruang (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak Bermain di Luar Ruang (Foto: Pixabay)
1. Menyikat tubuh anak dengan sikat khusus (bisa dilakukan di rumah atau tempat terapi). Hanya saja, perlu diperhatikan perbedaan tekanan saat menyikat untuk anak yang hipersensitif (merasa kesakitan meski disentuh normal) dan hiposensitif (tidak merasakan apa-apa meski dicubit atau dipukul).
2. Menyeka tubuh dengan spons yang dibasahi dengan air hangat atau air dingin.
ADVERTISEMENT
3. Memijat tubuhnya
4. Tidur telentang/tengkurap di atas gym ball
6. Bermain dengan bola bergerigi
7. Bermain playdough
Indera Pendengaran
Ilustrasi musik dan anak (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi musik dan anak (Foto: Dok. Pixabay)
1. Lakukan terapi musik. Untuk anak hipersensitif bisa dengan mendengarkan musik lembut ke keras (volume rendah ke tinggi). Untuk anak hiposensitif dengan terapi musik keras ke lembut (volume tinggi ke rendah)
2. Bermain bisik-bisik
Indera penciuman dan pengecapan
Anak makan. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak makan. (Foto: Thinkstock)
1. Pijat oral (pengecapan)
2. Sikat oral (pengecapan) dengan sikat bertekstur sesuai tahapannya
3. Menghindarkan anak dari bau-bauan yang tajam
Indera penglihatan
Kesehatan mata anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Kesehatan mata anak (Foto: Pixabay)
1. Terapi Snoezelen atau terapi stimulasi multisensory berupa gerakan lampu
2. Kombinasi dengan brain gym (fokus dan konsentrasi kontak mata)
3. Ruangan diberi distraksi. Untuk anak hipersensitif: dari ruangan kosong ke banyak atau berantakan. Untuk anak hiposensitif: dari ruangan yang berantakan ke kosong.
ADVERTISEMENT
Indera Proprioseptif
Ilustrasi anak makan  (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak makan (Foto: thinkstock)
1. Menyikat badan anak
2. Bermain dengan gym ball
3. Belajar mengangkat kursi
4. Mendorong kursi atau benda yang diberi beban
5. Merangkak atau merayap dengan beban di punggungnya
6. Mendorong dinding dengan tangan dan kaki bergantian.