Cara Pastikan Bayi Tumbuh Sehat dan Bahagia

24 Februari 2021 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi perempuan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi perempuan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setiap orang tua tentu berharap bisa membesarkan bayi yang sehat dan bahagia. Ya Moms, dengan sehat dan bahagia, si kecil bisa aktif bereksplorasi untuk mencapai cita-citanya.
ADVERTISEMENT
Namun, pasti sulit bagi Anda untuk mengetahui perasaan bayi. Apakah ia bahagia atau tidak, ya? Sebab, bayi baru bisa berkomunikasi dengan tertawa, menangis dan ocehan-ocehan kecil saja. Berbeda dengan anak balita yang sudah mulai bisa menceritakan apa yang dirasakannya kepada orang tua.
Oleh sebab itu, Dokter Spesialis Anak, dr. Mesty Ariotedjo, SpA menjawab pertanyaan bagaimana cara memastikan bayi tumbuh sehat dan bahagia di acara Kelas Cerdas yang diselenggarakan secara live di Instagram kumparanMOM pada Selasa, 23 Februari 2021.
“Yang dibutuhkan agar bayi sehat adalah ibunya yang sehat,” kata dr. Mesty.
Menurut dr. Mesty, ibu yang sehat adalah kunci utama dari kesehatan bayi. Ibu bahkan sudah harus sehat sejak mereka remaja. Ya, para ibu harus memastikan nutrisinya tercukupi karena hal itu akan memengaruhi kemampuan memproduksi ASI. Rupanya, asupan nutrisi yang tidak baik pada ibu saat remaja seperti obesitas atau gizi buruk dapat memengaruhi kualitas pada produksi ASI-nya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dr. Mesty juga memberikan beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk memastikan agar bayi tumbuh sehat dan bahagia. Bagaimana caranya, Moms?

Tips agar Bayi Tumbuh Sehat dan Bahagia

Ilustrasi bayi sehat dan bahagia Foto: Shutterstock
1. Memberikan ASI
Tips pertama untuk memastikan bayi tumbuh sehat dan bahagia adalah memberikan ASI. Ya Moms, pertahanan terbaik yang dimiliki seorang bayi adalah dekapan ibunya dan juga ASI. Sebab, ASI sebagai nutrisi utama bayi dalam 6 bulan pertama usianya sangat bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuhnya. Menurut dr. Mesty, jika bayi mempunyai indikasi medis dan tidak bisa diberi ASI, ibu bisa memberikan susu formula sebagai gantinya.
2. Makanan dengan gizi lengkap
Selain pemberian ASI, Anda juga harus memperhatikan kelengkapan nutrisi yang terkandung di dalam makanan bayi sejak ia berusia 6 bulan. Kandungan nutrisi lengkap tersebut mencakup protein, karbohidrat, lemak, sayur dan buah. Dalam satu kali makan besar, menu bayi harus lengkap bahkan sejak si kecil baru memulai MPASI.
ADVERTISEMENT
“Ini penting, saat bayi sudah tidak mau makan dan menutup mulutnya, angkat makanannya,” katanya.
Ya, tugas orang tua adalah menyediakan makanan dengan nutrisi lengkap dengan jumlah yang sesuai takarannya. Tapi, menjadi hak dan pilihan anak apakah mereka mau makan atau tidak. Orang tua harus percaya kepada bayi, kapan mereka merasa lapar dan kenyang. Jadi, bayi akan merasa bahwa makan adalah sebuah kebutuhannya bukan paksaan dari orang tua.

3. Ajak bayi berinteraksi

Salah satu hal penting yang membuat bayi tumbuh bahagia adalah dekapan orang tua.
“Yang paling penting dalam memastikan bayi tumbuh sehat dan bahagia adalah adanya dekapan orang tua,” kata dokter yang juga ibu dari dua orang anak ini.
ADVERTISEMENT
Mengajak bayi sering-sering berinteraksi dapat meningkatkan rasa bahagia pada bayi, Moms. Sebab, saat orang tua mengajak bayi berbicara, ternyata si kecil bisa ikut merasakan emosinya juga. Namun, penting bagi Anda untuk tidak melakukan percakapan satu arah kepada si kecil.
Cobalah untuk memberikan jeda saat berbicara dengan bayi, misalnya saat Anda mengatakan ‘Hai, Nak apa kabar kamu hari ini?’ berhentilah sejenak dan biarkan bayi menjawab. Rupanya, hal ini akan menstimulasi anak untuk mencoba merespons pertanyaan Anda, walaupun hanya dengan kata-kata ‘ma ma ma’ dan ‘na na na’ atau hanya sekadar tertawa kecil.
4. Buat jadwal rutinitas anak dan orang tua
Ilustrasi bayi yang sehat sedang tersenyum Foto: Shutterstock
Penting pula bagi ibu untuk bersikap realistis. Sebaiknya, Anda tidak melakukan pekerjaan di rumah dan mengasuh anak secara bersamaan. Sebab, hal itu pasti akan memecah konsentrasi ibu yang akhirnya akan menimbulkan stres.
ADVERTISEMENT
Buatlah jadwal yang konsisten untuk anak dan diri Anda sendiri. Tentukan waktu kapan Anda harus bekerja, memberi makan dan menyusui anak hingga waktu bermain bersama si kecil. Bila ibu merasa cemas, maka bayi akan semakin rewel karena mereka bisa merasakan emosi orang tuanya.
“Seperti anjuran dari WHO dan UNICEF, seorang anak hanya membutuhkan waktu sebanyak 20-30 menit sehari untuk quality time bersama orang tuanya,” jelasnya.
Ya Moms, Anda cukup memberikan waktu berkualitas tanpa distraksi apapun selama 20-30 menit per harinya untuk bermain bersama si kecil. Saat itu, Anda bisa menjauhkan diri sementara dari pekerjaan, layar gadget hingga pekerjaan rumah tangga lainnya untuk menghabiskan waktu bersama si kecil.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis
ADVERTISEMENT