Cara Pemberian ASI yang Tepat Pada Bayi Prematur

25 September 2019 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASI adalah yang terbaik untuk bayi prematur. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
ASI adalah yang terbaik untuk bayi prematur. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Hal ini dikarenakan ASI mengandung nutrisi yang paling lengkap dan sesuai dengan kebutuhan maupun kondisi tubuh bayi. Maka tidak heran jika pentingnya pemberian ASI juga ditegaskan oleh WHO, American Academy of Pediatrics (AAP), Academy of Breastfeeding Medicine, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), maupun para ahli kesehatan kandungan lainnya. Termasuk bagi bayi yang lahir kurang bulan atau bayi prematur.
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas ASI IDAI melalui buku Breastfeeding Sick Babies menjelaskan, bayi prematur mampu mendapatkan ASI pada usia lebih awal daripada yang diperkirakan (28-38 minggu). Meski begitu, ada beberapa kondisi yang membeda proses dan komposisi pemberian ASI pada si kecil. Misalnya saja bayi yang lahir prematur atau kurang bulan yang ditentukan pada berat lahir dan usia kehamilan.
Ilustrasi bayi lahir prematur. Foto: Thinkstock
Lebih lanjut, laman Ikatan Dokter Anak Indonesia menyebutkan hal ini karena belum matangnya perkembangan fungsi oral motor yang sangat berpengaruh pada kematangan fungsi refleks hisap dan menelan bayi.
Karena itu, bayi prematur harus dievaluasi secara hati-hati mengenai kesiapannya untuk menyusu. Termasuk mengkaji perilaku, kemampuan, mempertahankan suhu tubuh tanpa dukungan sumber pemanas artifisial, status pernapasan bayi hingga kesiapannya mengisap puting payudara ibu.
ADVERTISEMENT
Menyusui bayi prematur, seringkali juga memerlukan tambahan panduan dari konsultan laktasi, Moms. Sebab dukungan serta dorongan secara terus-menerus dari semua pihak sangat penting untuk keberhasilan menyusui si kecil.
bayi minum ASI perah dengan cup feeder Foto: Shutterstock
Hasil evaluasi, akan menentukan bagaimana bayi prematur disusui. Misalnya untuk bayi dengan usia kehamilan ibu di atas 34 minggu plus berat di atas 1800 gram yang dapat langsung menyusu dengan ibu. Sebab pada usia dan berat ini, umumnya si kecil sudah memiliki refleks hisap dan menelan yang cukup baik. Tapi jika hari-hari pertama konsumsi ASI belum mencukupi maka bisa diberikan menggunakan sendok atau cangkir sebanyak 8 hingga 10 kali sehari.
Sementara untuk bayi yang lahir saat usia kehamilan ibu 32 minggu hingga 34 minggu dengan berat badan 1500-1800 gram, bisa diberikan ASI perah menggunakan sendok atau cangkir sebanyak 10 hingga 12 kali dalam sehari. Karena bayi pada usia ini memang refleks menelannya sudah cukup baik namun untuk refleks mengisapnya masih kurang baik.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana dengan bayi yang lahir dengan usia kehamilan ibu kurang dari 32 minggu dengan berat badan kurang dari 1500 gram?
ilustrasi persiapan pemberian ASI pada bayi prematur Foto: Shutterstock
Di usia ini, bayi belum memiliki refleks hisap dan menelan yang baik. Maka bila berat badannya masih di atas 1250 gram, ASI dapat diberikan menggunakan pipa lambung atau orogastrik (sonde) sebanyak 12 kali dalam sehari, Moms.
Namun bila si kecil lahir dengan berat kurang dari 1250 gram biasanya bermasalah, ASI harus diberikan dengan Intravenous Fluid Drops atau IVFD untuk satu higga dua hari pertama, baru kemudian diberi ASI sebagai trophic feeding 10 mI/kgBB dalam 24 jam.
Bila sudah ada toleransi minum, jumlah minum oral boleh dinaikkan sambil menurunkan cairan IV. Jumlah yang diperlukan untuk 24 jam pertama: 60 ml per kgBB/24 jam, hari kedua: 80 ml/kgBB/24 jam, hari ketiga: 100 ml/kg BB/24 jam, dan seterusnya naik 10 ml/kg/24 jam sampai mencapai 160 ml/kgBB. Semua untuk memenuhi ASI pada bayi prematur.
Kecukupan pemberian ASI pada bayi prematur harus selalu dipantau Foto: Thinkstock
Untuk menilai apakah pemberian ASI pada bayi prematur sudah terpenuhi atau tidak bisa dilakukan dengan uji pengukuran berat atau weighing test. Selama 10 hari pertama, berat badan buah hati tidak boleh turun lebih dari 10 persen, Moms. Sementara setelah 10 hari, berat bayi harus naik 20 gram dalam sehari.
ADVERTISEMENT
Caranya? Tes dilakukan pada hari yang sama dan sampel susu yang dikumpulkan, kemudian bayi ditimbang sebelum dan sesudah mendapatkan ASI tanpa menggunakan pakaian.