Cara Teuku Wisnu Tingkatkan Bonding dengan Anak, Bisa Ditiru, Moms!

Teuku Wisnu dan anaknya, Adam. Foto: Instagram/teukuwisnu

Tak hanya ibu, kehadiran ayah juga tak kalah penting dalam menunjang tumbuh kembang anak. Ya, ada berbagai manfaat yang diperoleh jika ayah dekat dengan anak. Misalnya saja anak jadi mampu menghargai diri sendiri, emosi anak menjadi lebih stabil, dan orang tua juga akan memahami kemampuan anak lebih baik.

Sebagai ayah tiga anak, Teuku Wisnu pun sebisa mungkin berusaha untuk bisa dekat dengan anak-anaknya. Apalagi di tengah pandemi corona ini, ia mencoba untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk tingkatkan bonding dengan anak.

Aktris sekaligus presenter ini mengatakan bahwa dialog antara ayah dan anak itu sangat penting. Bahkan, di dalam Al-Quran terdapat belasan ayat yang menjelaskan tentang dialog antara ayah dan anak.

Teuku Wisnu dan anaknya, Adam. Foto: Instagram/teukuwisnu

"Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam menjadikan aktivitas membonceng seorang anak sebagai proses penanaman visi dan nasihat (contoh ketika nabi membonceng Ibnu Abbas)," tulis Teuku Wisnu dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya belum lama ini.

Menurut suami dari Shireen Sungkar ini, berdialog juga bisa kita terapkan pada anak, Moms. Misalnya saja, ketika mengantar anak ke sekolah, cobalah tanamkan sedikit demi sedikit visi ke anak. Secara perlahan, ayah dapat memberikan nasihat kepada anak.

"Jadi, ada pesan penting tapi ringan yang sedikit demi sedikit akan masuk ke anak di perjalanan singkat tapi berkesan itu," ucapnya.

Pria berusia 35 tahun tersebut mengatakan, kini ia berusaha untuk membiasakan berdialog dengan anak-anaknya, terutama anak pertamanya, Teuku Adam Al Fatih (5 tahun). Terlebih, jika si kecil tengah marah, menangis, kecewa atau ngambek.

Memang, Teuku Wisnu tak memungkiri jika dalam kondisi seperti itu dialog yang berupa nasihat kepada anaknya tak selalu berhasil. Namun, pemain sinetron 'Cinta Fitri' ini mendapatkan beberapa hal yang ia terima dari anaknya.

Teuku Wisnu. Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan

Pertama, melatih anak untuk menyampaikan perasaannya ke orang tua. Sehingga ketika si kecil tengah ada masalah, ia akan menceritakan pengalamannya itu ke orang tua.

"Ketika ada masalah dia akan mencari kita, cerita atau curhat sama kita, bukan orang di luar sana, yang kita enggak tahu asal-usulnya," jelas Teuku Wisnu.

Kemudian yang kedua adalah melatih kesabaran Anda atau sang ayah sebagai orang tua. Sebab menurut Teuku Wisnu, di saat anak sedang marah, kesal, dan menangis, biasanya ia tak akan ingin mendengar nasihat apa pun dari orang tuanya.

"Mulai dari tenangin anak, terus mulai dialog, eh nangis lagi anak kita. Kita tenangin lagi, terus sampai bisa ketawa bareng hehe. Melatih kesabaran, menciptakan keseruan. Dan insyaAllah menghasilkan bonding yang kuat dengan anak kita," tutupnya.

----------

kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!