Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Cegah Stunting, MPASI Harus Menu Lengkap Sejak Awal, Moms!
28 Januari 2025 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan anak mengalami stunting, misalnya rendahnya pemahaman orangtua tentang stunting sehingga kurang memperhatikan status gizi anak. Kemudian, masih rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan. Hal ini meningkatkan risiko stunting tidak bisa ditangani sejak dini.
Dokter Spesialis Anak, dr Novitria Dwinanda SpA(K), mengatakan, tidak ada stunting yang terjadi secara tiba-tiba. Artinya, stunting merupakan akumulasi dari gaya hidup bayi. Hal ini ia ungkap dalam acara Press Conference “Kampanye Aksi “3 Langkah Maju” Dukung Generasi Maju Bebas Stunting 2025 di Jakarta Selatan, Kamis (23/1).
"Stunting tidak terjadi secara tiba-tiba jadi tidak ada namanya ujug-ujug anak saya stunting. Diawali dengan weight faltering, adalah berat badan naik tapi nggak banyak," kata dr. Novitria.
ADVERTISEMENT
Dokter Sarankan MPASI Harus Menu Lengkap Sejak Awal
Moms, kita dapat memperkecil risiko peluang anak mengalami stunting dengan memperhatikan pola makan saat periode MPASI. Di sisi lain, MPASI sebaiknya bukan hanya mengandalkan satu menu. Misalnya, anak hanya diberi pisang atau wortel seperti zaman dulu.
"Jadi sekarang adalah makanan yang komplet yang lengkap ada karbohidratnya, ada protein terutama adalah hewan. Jadi jangan takut ngasih daging di anak umur 6 bulan," ujar dr. Novitria.
Selain karbohidat dan protein, penting juga memastikan MPASI mengandung lemak, baik dari minyak maupun santan. Selain itu, penting juga memberikan sayur-mayur dan buah untuk snacking dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Untuk memperkaya rasa, boleh juga menambahkan bumbu seperti garam dan gula ke masakan anak, namun porsinya harus dibatasi.
ADVERTISEMENT
Selain mengoptimalkan pemberian makanan, penting juga untuk melengkapi imunisasi dan memantau tumbuh kembang anak. Tanyakan ke petugas kesehatan di Posyandu atau ke dokter apakah berat badan si kecil sudah naik sesuai kurva pertumbuhannya.
"Menanyakan berat badan anak saya naik atau tidak pertanyaan keduanya adalah 'Naiknya cukup atau tidak?' Karena naik saja saat tidak cukup," tuturnya.
Selain itu, ibu-ibu di Posyandu juga harus mengecek buku di KIA. Lihat dan isi kurva pertumbuhan ideal seorang anak. Proses pemantauan dan pengecekan ini menjadi kesimpulan apakah seorang anak tengah mengalami stunting atau tidak, Moms.