Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Ibu: Terinfeksi Virus CMV saat Hamil, Bayi Saya Meninggal di Usia 10 Hari
10 Februari 2022 19:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat hamil, dokter memberi tahu bahwa janin yang dikandung Lisa mengalami IUGR (Intrauterine Growth Restriction) atau kondisi di mana perkembangan janin terhambat.
Setelah menjalani prosedur medis, bayinya harus dilahirkan di usia kehamilan 35 minggu. Karena kondisinya yang tidak stabil, bayinya harus dirawat di NICU. Namun, di hari kesepuluh si kecil tidak tertolong dan meninggal dunia.
Saat menjalani pemeriksaan TORCH sebelum program kehamilan anak kedua, diketahui bahwa penyebab IUGR pada kehamilan pertama adalah karena virus CMV.
Cerita Ibu Lisa ini mendapat banyak respons dari followers akun Instagram @kumparanMOM. Banyak yang memberi semangat agar Ibu Lisa tidak putus asa.
"Semoga kehamilan sekarang sehat2 ibu Lisa,," kata akun @luheka.
ADVERTISEMENT
"semoga tergantikan yg terbaik dikehamilan k2," ujar akun @zulayka17
Lantas, apa bahayanya bila ibu hamil terinfeksi virus CMV?
Dampak Infeksi Virus CMV pada Ibu Hamil
CMV adalah singkatan dari Cytomegalovirus (CMV). Mengutip Medical News Today, virus tersebut bisa menginfeksi pria dan wanita secara setara, pada usia berapa pun.
Kebanyakan orang yang terinfeksi virus CMV biasanya tidak menyadarinya, karena virus jarang menimbulkan gejala. Bila ada pun, gejalanya ringan, seperti demam, keringat malam, kelelahan, sakit tenggorokan, kelenjar bengkak, nyeri sendi dan otot, nafsu makan rendah hingga penurunan berat badan. Beberapa gejala tersebut biasanya akan hilang setelah 2 minggu.
Kekhawatiran terbesar dari infeksi virus ini adalah bagi orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan ibu hamil. Ya Moms, mengutip Boston Children's Hospital, setengah wanita usia subur terinfeksi CMV setidaknya enam bulan sebelum hamil.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 1 hingga 4 persen wanita pertama kali terinfeksi CMV selama kehamilan. Dengan infeksi pertama selama kehamilan, ada risiko lebih tinggi bahwa setelah lahir, bayi mungkin mengalami komplikasi terkait virus CMV.
ADVERTISEMENT
Dokter Anak subspesialis penyakit menular di Orlando, Amerika, Dr. Kenneth A. Alexander di laman Kids Health menjelaskan bahwa sebagian besar bayi yang terinfeksi sebelum lahir biasanya akan menunjukkan beberapa masalah kesehatan, seperti:
- Persalinan prematur
- Ukuran kecil atau berat badan lahir rendah
- Penyakit kuning
- Pembesaran hati dan limpa
- Mikrosefali (kepala kecil)
- Kesulitan makan
Selain itu, bayi di dalam kandungan juga berisiko mengalami masalah pendengaran, penglihatan, neurologis, dan perkembangan. Bahkan, bayi tanpa gejala yang jelas berisiko mengalami gangguan pendengaran bawaan.
Ya Moms, infeksi virus CMV adalah penyebab paling umum dari gangguan pendengaran non-genetik saat lahir.
Sementara itu, infeksi virus CMV yang terjadi pada anak-anak setelah periode baru lahir biasanya tidak menyebabkan penyakit serius. Tapi beberapa di antaranya mungkin mengalami pneumonia, hepatitis, atau ruam.
ADVERTISEMENT
Pada anak yang lebih besar, infeksi virus CMV bisa menyebabkan gejala seperti kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, demam, serta pembesaran hati dan limpa. Gejala ini cenderung ringan dan biasanya berlangsung hanya 2 sampai 3 minggu.
Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus CMV--khususnya pada ibu hamil?
Moms, hingga kini belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegah infeksi virus CMV. Namun Dr. Kenneth A. Alexander menjelaskan, untuk mencegah penularan, bisa dilakukan dengan rajin mencuci tangan.
Selain itu, ibu hamil juga bisa melakukan pemeriksaan TORCH untuk mendeteksi penyakit atau infeksi, guna mencegah komplikasi pada bayinya. Jangan lupa pula untuk rutin memeriksakan kehamilan ke dokter, Moms.
====
ADVERTISEMENT
Yuk, baca lebih banyak #CeritaIbu yang inspiratif di Instagram @kumparanmom. Atau ingin ikut berbagi cerita? Bisa, Moms! Kirimkan saja cerita Anda lewat DM Instagram @kumparanmom.