Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Cerita Kylie Jenner Alami Depresi Postpartum Dua Kali: Ini Sangat Sulit
15 Agustus 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam wawancara bersama British Vogue edisi September 2024, seperti dikutip dari E! Online, bintang reality show asal Amerika Serikat itu menceritakan pengalaman dua kali mengalami depresi postpartum memberikan dampak yang berbeda baginya.
"[Setelah melahirkan] Stormi, itu berlangsung selama satu tahun," ucap Kylie. Sementara depresi yang dialami setelah kelahiran Aire rupanya berlangsung lebih lama.
"Saya pikir, saat hamil saya tidak punya waktu untuk memikirkan, bahkan beberapa hal kecil dalam hidup saya. Dan kemudian masa (depresi) postpartum berlangsung selama satu tahun. Secara mental, secara hormonal, itu sangat sulit," ungkap Kylie.
Dan setelah melahirkan anak keduanya, ia menyadari keadaan cukup berbeda dengan pengalaman depresi saat melahirkan anak pertama sebelumnya.
"Mungkin ketika anak kedua, itu adalah baby blues yang besar. Jadi saya sangat emosional terhadap hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu emosional. Ketika telepon ibu saya, sepanjang hari saya menangis histeris dan bilang 'Aku tidak tahu namanya [nama anak]," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Kylie juga sebelumnya sempat mengungkapkan kesulitan dalam memberi nama untuk anak bungsunya. Perlu diketahui, sebelumnya Kylie dan pasangannya Travis Scott, memberi nama putra bungsunya Wolf. Tetapi, setelah berjalannya waktu, ia merasa namanya tidaklah tepat.
"Saat saya bertemu dengannya, bagi saya itu adalah hal yang paling indah dan saya tidak percaya betapa sempurnanya dia. Saya merasa gagal, sehingga saya tidak bisa menyebutkan namanya. Dia pantas mendapat lebih dari itu. Dan akhirnya memicu [depresi] saya," tutur Kylie.
Berkaca dari pengalamannya, ia pun menyarankan kepada teman-temannya agar bisa mencarikan nama bayinya lebih awal. Karena ketika hormon pascapersalinan menyerang, ada kemungkinan Anda jadi sulit berpikir dan mengambil keputusan.