Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Maya Septha soal Lika-liku Punya Dua Anak Perempuan
12 Februari 2023 15:08 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Punya anak dengan usia yang berdekatan menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Apalagi, jika si kecil memiliki jenis kelamin yang sama seperti anak Maya Septha . Ya Moms, ibu berusia 36 tahun itu memiliki 3 anak, yaitu 1 laki-laki dan 2 perempuan.
ADVERTISEMENT
Dua anak perempuannya, Kathleen dan Davinka, usianya hanya terpaut dua tahun saja. Kathleen lahir pada 22 April 2016 sementara putri bungsunya, Davinka lahir pada 27 Februari 2019 lalu.
Lewat salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya, Maya berbagi cerita tentang lika-liku memiliki dua anak perempuan yang sikapnya mudah berubah satu sama lain. Seperti apa ya?
Pengalaman Maya Septha Punya Dua Anak Perempuan
“Punya 2 anak perempuan sebentar-sebentar mereka debat abis itu ketawa-ketawa. Nanti baik banget, nanti berantem. Tiba-tiba sayang-sayangan, tiba-tiba ribut,” ungkap Maya dalam keterangannya.
Mempunyai dua anak perempuan membuat Maya perlu menjaga perasaan mereka agar tidak saling iri. Misalnya saat membeli baju untuk Kathleen, maka Davinka juga harus mendapatkan yang sama. Tapi, sayangnya mereka justru tidak ingin memakainya bersamaan.
ADVERTISEMENT
“Mungkin nggak suka disama-samain ya. Padahal, orang tuanya seneng banget beliin kembar biar lucu. Tapi anaknya nggak mau pake barengan, nasib deh,” lanjut Maya.
Kendati demikian, Maya beranggapan bahwa ini hanyalah sebuah fase dari masa tumbuh kembang buah hatinya. Jadi, wajar saja bila si kecil mungkin kerap berdebat sedikit, lalu akur lagi, bahkan hingga menginginkan hal yang sama dengan saudaranya.
Apa si kecil juga begitu, Moms?
Tantangan Bila Orang Tua Punya Anak yang Usianya Berdekatan
Ya, memiliki anak-anak yang jarak usianya berdekatan mungkin membuat orang tua perlu bekerja lebih ekstra. Sebab, mengutip What to Expect, perbedaan usia 2 tahun antara kakak dan adik lebih memungkinkan terjadinya kecemburuan dari sisi anak yang lebih besar. Rivalitas pada jarak usia ini bisa lebih besar daripada anak-anak dengan jarak usia yang lebih jauh, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebagai anak yang lebih tua, si kakak mungkin lebih banyak bertingkah seperti tidak mau berbagi pada banyak hal dengan adiknya. Mulai dari mainan, sisi tempat tidur favoritnya, hingga perhatian dari kedua orang tuanya. Hal ini biasanya ditandai dengan anak yang cenderung menuntut dan menentang perkataan ibu dan ayah.
Penelitian juga menunjukkan, sebagian besar anak-anak balita mengalami hambatan perkembangan setelah kelahiran adiknya. Misalnya, jadi lebih sulit untuk dilatih toilet training, kemampuan bicara yang tidak sesuai usianya, hingga kebiasaan mengisap jari yang masih terbawa hingga usianya agak besar.
Kendati demikian, semua peristiwa bahkan yang dianggap sebagai hambatan perkembangan, sebenarnya merupakan hal wajar, terutama di usia balita. Terlepas dari mereka yang memiliki adik atau tidak ya, Moms. Apalagi, tumbuh kembang setiap anak memang berjalan berbeda-beda, sehingga ibu dan ayah tidak perlu terlalu khawatir.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kecemburuan yang mungkin terjadi pada anak-anak juga merupakan bagian dari tumbuh kembang yang normal. Artinya, si kecil mulai mengembangkan emosinya dengan baik dan mengetahui apa yang disuka dan tidak disukainya. Namun, tetap penting bagi Anda untuk mengajari anak-anak untuk saling memahami satu sama lain, ya.