Cerita Mona Ratuliu soal Pengalaman Mengasuh Balint, Keponakannya

Mona Ratuliu dan Balint, keponakannya Foto: Instagram/@monaratuliu

Cerita aktris Mona Ratuliu yang kini merawat keponakannya, Balint, menjadi perhatian banyak orang. Bagaimana tidak, Mona dan suaminya dengan sukarela merawat sang keponakan yang harus kehilangan ibunya akibat terpapar COVID-19. Ya Moms, ibu Balint meninggal dunia akibat positif corona dua hari setelah melahirkannya.

Tak tega melihat keponakan ditinggal sang ibu, Mona pun memutuskan untuk mengasuh dan memberikan ASI-nya pada Balint. Bahkan, di waktu yang bersamaan, ia juga sedang mengasuh anak bungsunya, Numa Kamala Srikandi, yang saat itu masih berusia satu tahun. Hal itu diakui Mona menjadi tantangan tersendiri karena harus mengasuh dua anak kecil sekaligus.

“Sebenernya kalau kesulitan pasti ada ya, karena waktu itu sebenernya aku waktu ponakanku Balint akhirnya kita putuskan untuk bawa pulang ke rumah waktu itu posisinya aku sedang punya anak berusia 1 tahun. Jadi dua batita nih di rumah, yang satu bayi, yang satu usianya 1 tahun,” kenang Mona dalam webinar bertajuk ‘Mendukung Keluarga Rentan dan Anak Indonesia Bangkit Bersama dari Dampak Pandemi’ yang diadakan oleh SOS Children’s Villages pada Selasa (14/9).

Cara Mona Ratuliu dalam Menghadapi Tantangan Mengasuh Keponakan

Meski mengasuh dua bayi sekaligus pada waktu bersamaan, Mona bersyukur karena keluarganya selalu bisa menjadi support system yang baik untuknya.

“Untungnya aku punya support system yang luar biasa, suami yang memang sangat mendukung. Bukan cuma mendukung, tapi ikut membantu, belum lagi anak-anak (yang lain),” kata Mona.

Anak-anak Mona yang lain memang sudah besar dan bisa mengerti jika dimintai tolong untuk menjaga Balint maupun Numa. Tak lupa, Mona sebelumnya juga sudah berupaya menjelaskan pada anak-anaknya tentang rencana kehadiran Balint hadir di rumah.

“Itu sih sebenarnya tantangannya, bagaimana mengajak bicara anak-anak di rumah kalau ada situasi yang mengejutkan terjadi,” ungkap istri Indra Brasco tersebut.

Dari pengalamannya ini, Mona percaya bahwa setiap anak berhak atas pengasuhan yang baik meskipun bukan dari orang tua kandungnya. Hal ini juga diterapkan Mona terhadap keponakannya itu.

“Bagaimana pola asuh yang diterapkan pada si anak, kisah yang dibangun dari si anak kecil sampai dengan dewasa itu kan membentuk suatu kepribadian anak, ya. Bagaimana kepribadiannya positif, kemudian bisa bermanfaat buat diri sendiri, bisa bermanfaat buat lingkungan, bisa tumbuh dengan bahagia. Itu kan betul-betul ada dalam proses kehidupan yang di mana tuh sebagian besar itu kontribusinya orang tua pastinya sangat berperan,” pungkas Mona.