Ciri-ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal

9 Juni 2021 8:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ciri-ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ciri-ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat lahir, kepala bayi memang masih sangat mudah mengalami perubahan bentuk. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses kelahiran bayi melalui jalan lahir, utamanya bila ibu melahirkan secara pervaginam.
ADVERTISEMENT
Maka tidak heran, bila beberapa bayi terlahir dengan bentuk kepala yang berbeda-beda. Ada yang lahir dengan kepala bulat, lonjong, agak peyang, atau bahkan rata.
Dokter Spesialis Anak, dr. Caessar Pronocitro, SpA., M.Sc., menjelaskan bahwa tulang tengkorak bayi belum sama seperti anak yang usianya lebih besar atau orang dewasa yang tampak seperti satu tulang bulat. Ketika lahir, tengkorak terdiri atas beberapa lempengan tulang datar yang belum menyatu dengan area yang teraba, seperti berlubang. Dalam dunia medis dikenal dengan istilah fontanela atau ubun-ubun yang ada pada bagian depan dan belakang.
"Belum menyatunya tulang-tulang itu membantu proses berubahnya bentuk kepala bayi agar proses kelahiran lebih mudah," kata dr. Caessar kepada kumparanMOM belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Tapi sebenarnya, adakah ciri-ciri bentuk kepala bayi yang normal pada saat lahir, ya?

Kata Dokter soal Ciri-ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal

Ciri-ciri Bentuk Kepala Bayi yang Normal Foto: Shutter Stock
Sebelumnya, sebagai orang tua Anda tak perlu panik bila melihat bentuk kepala bayi agak peyang atau tidak rata, misalnya. Sebab, perubahan bentuk kepala bayi ini bersifat normal alias wajar dan tidak memengaruhi kualitas otaknya.
Menurut dokter yang praktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan ini, dibandingkan bentuk kepala, lingkar kepala bayi sebenarnya lebih perlu Anda perhatikan untuk mengetahui apakah perkembangan kepala bayi termasuk dalam kategori normal atau tidak, Moms.
"Saat lahir, umumnya lingkar kepala bayi berada di antara 32-37 sentimeter," tuturnya.
Ilustrasi lingkar kepala bayi. Foto: Thinkstock
Lebih lanjut, lingkar kepala bayi rupanya perlu dipantau secara berkala. Ya, biasanya lingkar kepala bayi rata-rata akan bertambah 5 sentimeter dalam usia 0-3 bulan, 4 sentimeter dalam usia 3-6 bulan, 2 sentimeter di usia sekitar 6-9 bulan, 1 sentimeter di usia 9-12 bulan, dan 2,5 sentimeter di usia 1-2 tahun.
ADVERTISEMENT

Bentuk Kepala Bayi Tidak Bulat "Sempurna" Akan Membaik dengan Sendirinya

Ada pun sebagian besar kondisi bentuk kepala bayi yang tidak bulat, akan membaik dengan sendirinya. Seiring berjalannya usia, bayi akan lebih banyak melakukan variasi posisi kepala atau mengubah posisinya dalam aktivitas sehari-hari. Bila kasus kepala bayi tidak rata atau datar (plagiocephaly) bersifat ringan, masih kata dr. Caessar, maka tidak diperlukan terapi khusus.
"Orang tua dapat membiasakan bayi untuk melakukan tummy time atau berada pada posisi tengkurap saat bangun, melakukan variasi posisi menggendong atau memancing bayi untuk menoleh ke arah yang berbeda saat mengajak bercanda," ujarnya.
Kendati demikian, memantau lingkar kepala dan kondisi kepala bayi secara berkala dengan dokter memang perlu dilakukan. Hal ini biasanya dilakukan dokter saat bayi imunisasi, misalnya.
ADVERTISEMENT