Contact Naps saat Bayi Tidur Siang, Apa Maksudnya?

3 Oktober 2023 10:05 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bayi akan merasa nyaman saat berada di dekapan ibunya. Mungkin Anda juga akan menyadari bayi akan sendirinya terlelap saat digendong dan diayun-ayun. Karena tidak tega membangunkannya, Anda pun kemudian akan membiarkan si kecil menikmati tidur siangnya sambil dipeluk atau pun diletakkan di dada.
ADVERTISEMENT
Cara ini menjadi pilihan bagi para ibu untuk membuat bayi tertidur. Tetapi, apakah ini termasuk cara menidurkan yang aman?
Melakukan kontak kulit (skin to skin) tentunya membuat si kecil nyaman, serta menjadi momen untuk membuatnya tidur siang lebih cepat. Skin to skin ini termasuk saat ia berada di gendongan, diayun-ayun di lengan, maupun diletakkan di dada. Ini disebut juga sebagai contact naps, Moms.
Dikutip dari laman Motherly, bayi menyukai tidur dengan cara tersebut karena membantu mereka merasa hangat dan nyaman, seperti yang dirasakannya saat berada di dalam rahim. Tidur juga mendorong pelepasan hormon oksitosin pada ibu dan bayi, meningkatkan ikatan, dan bahkan mengatur suhu tubuh dan laju pernapasan pada bayi. Itulah mengapa sesaat setelah lahir, bayi akan langsung dibawa ke ibunya.
ADVERTISEMENT
Saat bayi tidur dalam dekapan ayah atau ibunya, mungkin akan menyadari ia bisa tidur siang dalam waktu yang lama. Bahkan, hingga berjam-jam! Tetapi, ketika diletakkan di tempat tidur, mungkin bayi akan tertidur kurang lebih 30-45 menit. Ini sebenarnya normal terjadi, karena bayi juga tengah menyesuaikan diri untuk tidur pada permukaan yang rata dan kokoh. Tentunya, cara tidur ini berbeda sekali ketika mereka masih berada di rahim.
Namun saat bayi menikmatinya, di sisi lain ada ibunya yang jadi kewalahan. Karena, mau tidak mau Anda jadi sulit beraktivitas lain ketika si kecil hanya mau 'menempel' dengan ibunya. Hal ini sering kali membuat orang tua frustrasi di saat Anda butuh istirahat atau tidur siang sejenak.
Ilustrasi Bayi Tidur di Atas Dada Ibu. Foto: Shutterstock
Kebiasaan ingin selalu 'nempel' ini akhirnya membuat para ibu memutuskan untuk mulai tidur bersama dengan bayi atau berbagi tempat tidur. Dengan harapan, suami juga bisa ikut membantu di saat bayi hanya mau digendong atau didekap saat tidur. Namun sayangnya, praktik ini kurang direkomendasikan khususnya pada bayi berusia di bawah satu tahun, karena meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
ADVERTISEMENT

Jadi, Bagaimana Contact Naps yang Aman untuk Bayi?

Menidurkan bayi dengan cara contact naps sebenarnya aman bila dilakukan dengan cara yang benar. Selama contact naps, penting untuk memastikan orang yang membantu menidurkan bayi dalam keadaan sadar penuh. Anda bisa menggendong atau mendekapnya sambil duduk di sofa atau di tempat tidur.
Perhatikan juga postur tubuh saat menggendong bayi untuk tidur. Ya Moms, Anda harus memastikan saluran napasnya terbuka, tubuh tidak membungkuk ke depan, dan posisi yang tak akan membuat Anda terjatuh. Jika saat menggendong bayi Anda mulai merasa ngantuk, sebaiknya langsung letakkan bayi di kasurnya atau minta orang lain untuk sementara menggantikan.
Seiring bertambahnya usia, Anda juga perlu membiasakan bayi agar tidak tidur siang dalam durasi yang terlalu lama. Misalnya, dari yang awalnya dua kali, kemudian dikurangi jadi satu kali sehari. Ini bisa dilakukan minimal ketika bayi sudah di atas tiga bulan ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Masa peralihan ini mungkin tidak akan berhasil hanya dalam 1-2 kali percobaan. Maka dari itu, kunci untuk membuat bayi terbiasa dengan rutinitasnya adalah konsistensi. Ketika durasi tidur siang anak sudah mulai berkurang dan ia mulai aktif, maka Anda perlu meminta bantuan orang lain untuk mendampinginya. Dan Anda pun jadi bisa beristirahat sejenak, deh!