Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Dampak Kesehatan yang Rentan Dialami Anak saat Diberi Jajanan Tidak Sehat
26 April 2025 12:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini jugalah yang dialami oleh pemilik akun Instagram @lysa.amor. Ia menceritakan pengalamannya saat libur Lebaran beberapa waktu, di mana putrinya harus dirawat di rumah sakit lantaran diberi jajanan es teh jumbo oleh orang lain. Tidak disebutkan siapa orang yang dimaksud. Namun, Lysa mengaku orang tersebut memberikan jajanan es teh ketika ibunya sedang lengah.
"STOP NORMALISASI SEMUA ANAK ITU SAMA‼️Gara-gara Es Teh Jumbo yang gaktau itu kemarin beli dimana, akibat Gakpapa Gakpapa sekali sekali, dikasih diem2 pas ibunya lengah..," tulis akun @lysa.amor. kumparanMOM sudah diizinkan mengutip ceritanya.
Lysa menjelaskan, kondisi kesehatan putrinya memang lebih sensitif ketimbang kakak-kakaknya. Saat kumpul keluarga di momen Lebaran, ia mengakui anak-anaknya pun tidak berkumpul dengan anggota keluarga lain yang merokok.
ADVERTISEMENT
"Si kecil ini emang agak sensitif dibanding kakak2nya, mungkin gatau yaa es teh nya itu yang bikin jd spt ini atau bukan, tp lebaran kemarin bisa dibilang ga ngumpul juga sama yg ngerokok2 .. Tapi kebetulan banget habis minum esteh itu dia langsung batuk ga karuan malemnya.. Badan panas dan nafas sesak," tulisnya lagi.
Di akhir, ia berpesan agar sebaiknya tidak sembarangan memberikan jajanan kepada anak orang lain. Terutama bertanya kepada orang tuanya terlebih dahulu, apakah boleh diberi makanan atau minuman sesuatu. Lysa juga mengingatkan kondisi tubuh setiap anak berbeda, ada yang mungkin lebih mudah mengonsumsi sesuatu, tetapi ada juga yang sebaliknya.
Dampak Memberi Sembarang Jajanan Tidak Sehat kepada Anak
Kehadiran warung atau pedagang di sekitar rumah membuat anak penasaran tentang makanan atau minuman yang dijual. Meski begitu, apa pun yang dijual, pastikan dulu kebersihan makanan atau minuman, tempat berjualan, proses memasak atau pembuatannya, hingga pengemasannya.
ADVERTISEMENT
Jika ternyata jajanan tersebut tidak aman cara pembuatan dan tidak bersih, maka bisa menimbulkan risiko penyakit, seperti:
1. Diare
Menurut dokter spesialis anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A, makanan yang tercemar berbagai jenis virus, bakteri, dan kotoran rentan membuat anak mengalami diare.
"Karena banyaknya kontaminasi, sehingga bakteri yang baik di usus akan kalah melawan patogen (mikroorganisme parasit penyebab penyakit) yang masuk sehingga terjadi diare," tutur dr. Aisya kepada kumparanMOM.
2. Sakit Gigi
Jajanan terutama yang mengandung tinggi gula bila dikonsumsi berlebihan dan terus-menerus dapat menyebabkan karies atau tooth decay. Kondisi ini juga dapat membuat gigi berlubang, karena adanya plak yang menempel dan perlahan-lahan bisa merusak lapisan gigi.
3. Tipes
Demam tifoid atau tipes terjadi akibat bakteri Salmonella yang mencemari makanan atau minuman. Bakteri ini bisa menular lewat feses, urine, atau fekal-oral (penularan dari feses atau tinja ke mulut).
ADVERTISEMENT
4. Radang Tenggorokan
Atau bisa juga disebut amandel, yang disebabkan oleh bakteri Sterococcus Group A yang menular lewat droplet atau berkontak langsung dengan penderita. Gejalanya adalah timbul gatal-gata di tenggorokan, demam, hingga sulit menelan.
"Bisa dipicu oleh kandungan bumbu sintesis, makanan-makanan yang ada bumbu sintetisnya, atau proses menggoreng makanannya dengan minyak yang jarang diganti, minyak jelantah misalnya," ujar dia.
5. Keracunan Makanan
dr. Aisya mengingatkan banyak makanan yang dijajakan pedagang kaki lima umumnya kurang dijaga kebersihannya. Atau juga bisa mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti boraks, formalin, pengawet, hingga pewarna yang dilarang.
Waspadai beberapa gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare, hingga kram perut, Moms.
6. Masalah Berat Badan
Sering jajan makanan yang tidak sehat rentan membuat anak kegemukan atau bahkan kurang berat badan. Tambahan bahan-bahan yang tidak sehat, seperti mengandung kalori dan lemak yang tinggi, kerap kali membuat siapa pun jadi ketagihan.
ADVERTISEMENT
"Tapi juga bisa bikin anak jadi kurang berat badan, karena ukuran lambung anak-anak tidak sebesar orang dewasa. Ini membuat anak mudah kenyang hanya dengan makanan jajan. Akhirnya, yang waktunya makan utama malah tidak makan, jadinya sakit lalu kurus," ucap dr. Aisya.
Perlu diingat juga, mengonsumsi jajanan yang tidak sehat dalam jangka panjang bisa memicu kanker bahkan kematian. Maka dari itu, peran penting orang tua dalam mengawasi apa yang dibeli anak-anaknya begitu penting.
Mengapa Ada Anak yang Tubuhnya Lebih Sensitif sehingga Mudah Sakit?
Moms, mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa ada anak yang lebih sensitif terhadap makanan minuman tertentu sehingga lebih mudah sakit, padahal ada anak-anak lain yang juga mengonsumsi makanan yang sama?
ADVERTISEMENT
dr. Aisya menjelaskan, kondisi kesehatan ini bisa dipengaruhi oleh faktor alergi makanan atau intoleransi pada bahan-bahan makanan tertentu. Alergi adalah respons imun berlebihan terhadap makanan tertentu. Sedangkan intoleransi membuat tubuh kesulitan mencerna beberapa jenis makanan.
Pada kasus di atas, dr. Aisya menduga anak tersebut sensitif terhadap makanan atau minuman yang terlalu manis. Bisa juga ada pemanis atau pengawet buatan, maupun es batunya apakah dibuat dengan air matang atau tidak. Kelelahan yang dialami anak pun akan membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga akhirnya sakit.
Agar kejadian serupa tidak terulang lagi, dokter yang praktik di RS UNS Surakarta itu mengingatkan pentingnya izin terlebih dahulu kepada orang tua anak lain, jika ingin memberikan suatu makanan atau minuman.
ADVERTISEMENT
"Kita sebagai orang tua juga bisa bilang kalau tidak semua makanan itu boleh dikonsumsi anak. Biasanya, jebakannya itu bilangnya 'Cuma dikit, kok, kasihan anaknya mau.' Mumpung gitu-gitulah. Padahal, sebenarnya lebih kasihan kalau misalnya jadi sakit gara-gara makan jajanan sembarangan," jelas dr. Aisya.
Anak pun perlu diberi pemahaman serupa tentang jajanan yang boleh dan tidak boleh dimakan. Ingatkan si kecil tentang pentingnya hidup sehat dan bersih, agar ia tidak sampai sakit.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.