Dampak Pelecehan Emosional pada Anak yang Perlu Diwaspadai Orang Tua

15 September 2022 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak korban pelecehan emosional. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak korban pelecehan emosional. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pelecehan emosional atau kekerasan emosional didefinisikan sebagai tindakan perilaku dan ucapan dari orang tua, pengasuh, lingkungan, atau orang lain di sekeliling yang berdampak pada kesehatan mental anak. Hal ini sangat mungkin terjadi di segala situasi, sehingga Anda perlu berhati-hati saat memilih lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Mom Junction, pelecehan emosional dapat terjadi dalam bentuk penolakan, pengabaian, mengkritik, mempermalukan, dan memanipulasi hasil karya atau usahanya. Lalu, seperti apa dampaknya pada anak?

5 Dampak Pelecehan Emosional yang Bisa Terjadi pada Anak

1. Masalah kognitif
Ilustrasi kesulitan belajar pada anak. Foto: Shutter Stock
Pelecehan emosional pada usia dini dapat berdampak pada perkembangan kognitif anak. Bila tidak segera diatasi, hal ini dapat merusak memori kerja dan fleksibilitas kognitif mereka. Ya, anak-anak berisiko mengalami gangguan belajar dan penurunan konsentrasi, sehingga mempengaruhi hasil akademik dan kepercayaan dirinya.
2. Masalah sosial dan perilaku
Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Pelecehan emosional yang terjadi berulang akan mengubah sikap anak dalam berperilaku sosial. Misalnya pada usia kanak-kanak si kecil mungkin akan menuntut perhatian terus-menerus. Kemudian setelah remaja mereka mungkin merasa kesepian dan terlibat dalam perilaku kriminal seperti penyalahgunaan narkoba, mencuri, dan bersikap agresif. Tak hanya itu, korban pelecehan emosional juga cenderung melecehkan orang lain secara emosional, termasuk pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
3. Gangguan emosional
Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Sebagian besar anak yang mengalami pelecehan emosional kerap berperilaku agresif dan sulit diajak berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena ketidakstabilan emosional, hingga membuat manajemen emosi menjadi sulit.
4. Mudah tersinggung
Ilustrasi anak korban pelecehan emosional. Foto: Shutterstock
Anak yang mengalami pelecehan emosional dapat menjadi mudah tersinggung dan cemas. Akibatnya, mereka sangat mudah terbawa dalam isolasi sosial, emosi negatif, sampai sering merasa takut, bersalah, dan malu. Anak juga bisa menjadi depresi dan mengembangkan pikiran destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain.
5. Kehilangan nafsu makan
Ilustrasi anak susah makan. Foto: Littlekidmoment/Shutterstock
Pelecehan emosional berulang juga meningkatkan risiko gangguan makan pada anak. Ya Moms, hal ini termasuk salah satu jenis kesehatan mental di mana anak mengalami pola makan tidak menentu, seperti kehilangan nafsu makan dan selektif memilih makanan. Akibatnya, pertumbuhan, perkembangan, kesehatan, dan status gizi anak menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT