Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dampak polusi udara memang tidak baik bagi siapapun, termasuk ibu hamil dan janinnya. Menurut dr. Feni Fitriani Taufik, Sp. P (K), M.Ked selaku dokter spesialis paru dan pernapasan konsultan paru kerja dan lingkungan di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, dampak polusi udara sangat berbahaya terhadap kesehatan paru-paru.
Lebih rinci dampaknya bagi ibu hamil , semakin berbahaya bila terhirup karena berbagai resiko kesehatan jangka pendek mengintai, seperti mata dan hidung berair, penyakit batuk sering kambuh, hingga infeksi saluran napas atas.
“Polusi udara menjadi lebih berbahaya karena tidak kasat mata sehingga seringkali diabaikan oleh ibu hamil. Namun mengingat dampaknya, upayakan untuk meminimalisir paparan polusi udara ini," kata dokter Merwin Tjahjadi, Sp. OG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah – Bintaro, dalam keterangan pers yang diterima kumparanMOM, (8/8).
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan beberapa potensi bahaya yang bisa muncul bila ibu hamil dan wanita pada umumnya, terlalu banyak terpapar udara berkualitas buruk, antara lain:
Beberapa cara yang bisa ibu hamil lakukan menurut dr Merwin yakni dengan memperhatikan nilai AQI (air quality index) ketika berencana untuk beraktivitas di luar ruangan, Moms, lalu menghindari aktivitas di luar ruangan di siang hari, karena saat itulah polusi udara tertinggi.
ADVERTISEMENT
Selain itu berupaya untuk memilih lingkungan hijau ketika berolahraga atau beraktivitas di luar ruang ya, Moms. Alat penyaring udara juga bisa digunakan untuk membantu membersihkan udara ketika sedang berada di dalam ruangan.