Dokter Sebut Boleh Saja Berikan Multivitamin untuk Anak, tapi Ada Syaratnya!

31 Juli 2024 15:21 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berbagai jenis suplemen Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berbagai jenis suplemen Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Anak susah makan bisa bikin orang tua kebingungan. Ketika bingung mau memberikan apa lagi untuk si kecil yang sedang susah makan, beberapa orang tua mungkin akan memberikan vitamin, yang diharapkan bisa menambah nafsu makan anak dan memenuhi kebutuhan nutrisinya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, sebagai orang tua, tentu Anda ingin anak mendapatkan asupan yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, jika proses makan anak tidak maksimal, maka kita jadi khawatir pertumbuhannya dapat terhambat. Dan di tengah banyaknya gempuran suplemen atau multivitamin penambah nafsu makan anak, sebenarnya boleh enggak sih diberikan kepada si kecil?
Jawabannya, boleh saja. Tetapi, ada syaratnya nih, Moms! Apa itu?

Syarat Pemberian Multivitamin pada Anak

Menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Ulul Albab, Sp.OG, pemberian suplemen vitamin atau multivitamin boleh saja diberikan dan tidak mengganggu tumbuh kembang anak. Tetapi, multivitamin tidak boleh dianggap sebagai pengganti makanan, terutama pada anak-anak yang sedang susah makan.
Peluncuran Kampanye Semangat Makan Sehat #HapHapHap Bersama Sakatonik ABC Foto: Nabila Fatiara/kumparan
"Asupan gizi dari makanan itu yang utama, lalu disempurnakan dengan multivitamin. Nah, ini jangan sampai dibalik. Makanya, prinsipnya adalah makan makanan gizi seimbang dan ditambah multivitamin," jelas dr. Ulul dalam acara peluncuran kampanye 'Semangat Makan Sehat #HapHapHap oleh Sakatonik ABC di Jakarta Pusat, Selasa (30/7).
ADVERTISEMENT
"Perlu diingat, multivitamin tidak menggantikan makanan, tapi melengkapi. Ketika makan anak sudah cukup, sesekali [multivitamin] boleh diberikan. Jadi, jangan dibalik, anak enggak mau makan dan hanya dikasih multivitamin," lanjut dia.
Selain itu, dr. Ulul juga menyoroti kehadiran orang tua dalam proses makan anak bisa mempengaruhi kebiasaan si kecil kelak. Ternyata, kebiasaan anak pilih-pilih makanan (picky eater) juga bisa berakar dari orang tuanya, lho! Maka dari itu, ketika anak memiliki kebiasaan sulit makan, ayah dan ibu diharapkan melakukan evaluasi.
"Sampai sekarang kita enggak tahu kenapa ada anak lahir dengan nafsu makan yang berbeda-beda. Itu gimana cara kita juga dalam memberikan pola asuh ke anak-anak. Terkadang ada yang merasa, ya sudah daripada ribet dikasih jajan. Sehingga akhirnya apa? Anak-anak jadi memilih apa yang disukai karena itulah yang dikasih orang tuanya. Padahal yang dikasih ke anak belum tentu yang terbaik," ungkap dr. Ulul.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyarankan agar orang tua lebih banyak memberikan variasi makanan kepada anak agar ia tidak bosan, serta meningkatkan nafsu makan. Bila memungkinkan, Anda juga dapat menyajikan makanan dengan tampilan menarik dan berbagai rasa, sehingga membuat anak-anak mau mengkonsumsi makanan yang telah Anda masak.

Sakatonik ABC Luncurkan Kampanye Semangat Makan Sehat #HapHapHap

Peluncuran Kampanye Semangat Makan Sehat #HapHapHap Bersama Sakatonik ABC Foto: Nabila Fatiara/kumparan
Masalah anak susah makan juga menjadi perhatian PT Kalbe Farma Tbk melalui produk Sakatonik ABC. Ya Moms, pada kesempatan yang sama, Sakatonik ABC meluncurkan kampanye 'Semangat Makan Sehat #HapHapHap' sebagai solusi untuk meningkatkan nafsu makan anak, sehingga kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.
Senior Brand Manager Kalbe Consumer Health, Chitra Ariesta, menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, sebanyak 100 persen responden mengalami masalah nafsu makan pada anak-anak mereka. Bila masalah makan pada anak tidak segera diatasi, dampak panjangnya bisa menghambat proses pertumbuhan si kecil.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kampanye 'Semangat Makan Sehat #HapHapHap' diharapkan dapat memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat Indonesia, terkait kebutuhan memantau tumbuh kembang anak.
"Kami bersama IDI mengembangkan alat ukur yang mudah digunakan orang tua, ABC Nutri Meter. Ini bisa digunakan untuk memonitor status gizi dan tumbuh kembang anak," ucap dia.
Selain itu, pihaknya juga merilis salah satu produk terbaru, Sakatonik ABC Curcuma Madu, yang diharapkan bisa melengkapi kebutuhan nutrisi anak.
"Sakatonik ABC Curcuma Madu akan menjadi multivitamin tablet isap pertama yang punya manfaat ganda. Dan akan jadi berbeda karena kebanyakan penambah nafsu makan berformat sirop, jadi ini praktis dan mudah dikonsumsi. Kemudian bantu perbaiki nafsu makan anak, bantu meningkatkan daya tahan tubuh, mudah dikonsumsi, dan rasa yang disukai si kecil," tutup Chitra.
ADVERTISEMENT