Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gampang Ngompol setelah Melahirkan? Ini Cara Mengatasinya
16 September 2024 12:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setelah melahirkan , apakah Anda jadi sulit menahan buang air kecil , sehingga jadi gampang ngompol, Moms? Ternyata, hal ini umum dialami oleh beberapa ibu.
ADVERTISEMENT
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan istilah inkontinensia urine. Biasanya, kondisi ini terjadi karena beberapa hal seperti saat sedang tertawa, bersin, batuk, atau melakukan aktivitas lainnya setelah melahirkan. Selain itu, Anda yang melahirkan lewat persalinan normal cenderung mengalaminya dibanding dengan wanita yang melahirkan lewat operasi caesar.
Lantas, apa penyebab ibu mudah ngompol setelah melahirkan?
Dikutip dari What to Expect, setelah melahirkan, kontrol kandung kemih akan menghilang sehingga membuat otot di sekitar kandung kemih dan panggul akan melemah. Hal inilah yang membuat Anda mengalami kesulitan untuk menahan kencing. Ditambah lagi, ukuran rahim akan menyusut secara perlahan dan membuat kantung kemih memerlukan adaptasi kembali sehingga sulit menampung urine lebih banyak. Selain perubahan organ, hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan hormon.
ADVERTISEMENT
Faktor pendukung lain yang meningkatkan risiko sering mengompol pascabersalin seperti riwayat melahirkan anak kembar, proses persalinan yang lama, juga sering mengejan.
Bagaimana Cara Mengatasi Gampang Ngompol setelah Melahirkan?
Sebenarnya, kondisi ini bisa saja menghilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 3-6 bulan atau bahkan lebih lama bagi beberapa wanita. Namun, karena kondisi pada tiap wanita dapat berbeda, maka sebaiknya tidak perlu membanding-bandingkan dengan pengalaman teman Anda, Moms.
Untuk mengatasi inkontinensia urine, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan, seperti senam kegel, hindari makanan atau minuman berkafein dan beralkohol, menjaga berat badan tetap ideal, menghindari makanan cepat saji, serta berlatih yoga.
Kapan harus ke dokter? Saat Anda sudah merasa terganggu dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Kemungkinan dokter akan memberi treatment khusus, seperti terapi stimulasi listrik.
ADVERTISEMENT