Gejala dan Penyebab Malaria pada Bayi

3 Juli 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi demam menangis Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Umumnya, penyakit ini cukup sering terjadi di wilayah timur Indonesia, seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
ADVERTISEMENT
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), anak-anak usia di bawah lima tahun, termasuk bayi, menyumbang 67 persen angka kematian akibat penyakit malaria pada 2019.
Kendati demikian, penyakit ini sangat jarang menular secara langsung dari antar bayi. Penularan malaria terjadi jika ada kontak dengan darah yang mengalami malaria, seperti transfusi darah.
Ilustrasi bayi demam. Foto: Shutterstock
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa gejala dan penyebab lain penyakit malaria yang perlu diwaspadai orang tua.

Gejala Malaria pada Bayi

1. Demam
Bayi dengan malaria biasanya mengalami demam tinggi yang disertai dengan menggigil dan berkeringat. Dalam beberapa kasus, demam tinggi pada bayi juga dapat menyebabkan kejang.
2. Batuk
Batuk merupakan gejala awal saat bayi terserang malaria. Intensitas batuknya pun beragam, mulai dari ringan, sedang, hingga berat atau terus-menerus.
Ilustrasi bayii batuk. Foto: Shutter Stock
3. Gangguan pencernaan
ADVERTISEMENT
Penyakit malaria juga bisa mengganggu sistem pencernaan bayi, Moms. Contohnya, sakit perut, mual sampai muntah, dan diare akut.
4. Nyeri otot
Nyeri otot juga bisa dialami bayi saat terkena malaria. Kondisi ini kerap terjadi di beberapa bagian tubuh tertentu, seperti di punggung dan leher bayi. Sehingga, tak jarang juga bayi mengalami sakit kepala.
5. Kelelahan
Bayi dengan malaria cenderung merasa lelah, lemas, dan ngantuk. Beberapa dari mereka mungkin jadi lebih rewel, kurang nafsu makan, dan sulit tidur.
Ilustrasi bayi diberi makan. Foto: Shutterstock
6. Penyakit kuning
Malaria umumnya mengakibatkan kerusakan sel darah merah yang dimiliki bayi. Akibatnya, bayi mengalami kelebihan bilirubin sehingga menyebabkan penyakit kuning pada beberapa bayi.

Penyebab Malaria pada Bayi

1. Gigitan nyamuk anopheles
ADVERTISEMENT
Malaria disebabkan oleh parasit yang disebut plasmodium. Parasit itu ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang terinfeksi yang kemudian menghisap darah si kecil. Lalu, parasit-parasit itu berkembang biak di dalam sel darah merah yang terinfeksi, sehingga menyebabkan sel itu pecah dan menginfeksi sel darah merah lainnya. Kerusakan sel darah merah itu terjadi setiap 48-72 jam, dan memicu gejala malaria.
Nyamuk Anopheles penyebar malaria. Foto: Jim Gathany/CDC via Wikimedia Commons
2. Malaria kongenital
Selain saat bayi, malaria juga bisa menyerang janin di dalam kandungan. Ya Moms, jika ibu terkena malaria saat hamil, maka bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami malaria. Di samping itu, penyakit ini dapat menyebabkan berat badan lahir rendah dan memiliki risiko kematian yang tinggi, terutama pada satu bulan pertama.
ADVERTISEMENT
3. Menerima donor darah yang terinfeksi
Penyakit ini juga dapat diperoleh dari hasil donor darah yang terinfeksi malaria. Di samping itu, malaria juga bisa ditularkan melalui jarum suntik yang terinfeksi. Meski hal ini jarang terjadi, tetapi para ibu disarankan tetap waspada bila si kecil diberikan obat-obatan melalui suntikan.