Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Gejala dan Penyebab Penebalan Dinding Rahim yang Perlu Diwaspadai
27 Juni 2021 8:59 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:09 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walaupun sebenarnya kondisi ini tidak bersifat kanker, tetapi bisa menjadi tahap awal dari kanker rahim. Jadi sebaiknya, jika ada penebalan dinding di rahim Anda, segera berkonsultasi dengan dokter untuk memantau perkembangannya.
Penebalan dinding rahim sendiri memiliki dua jenis, berdasarkan jumlah sel abnormal dan perubahan sel. Jadi, yuk pahami penebalan dinding rahim supaya Anda tetap waspada.
Jenis-jenis Penebalan Dinding Rahim
Ada dua jenis penebalan dinding rahim, tergantung pada apakah penebalan ini melibatkan sel-sel yang tidak biasa, atau yang dikenal sebagai atipia. Kedua jenis penebalan dinding tersebut adalah:
ADVERTISEMENT
Penyebab Penebalan Dinding Rahim
Wanita yang mengalami penebalan dinding rahim, biasanya menghasilkan terlalu banyak hormon estrogen dan tidak cukup memiliki hormon progesteron. Hormon wanita ini memainkan peran penting dalam menstruasi dan kehamilan, Moms.
Selama ovulasi, estrogen mengentalkan endometrium, sedangkan progesteron mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika konsepsi tidak terjadi, kadar progesteron turun. Penurunan progesteron inilah yang memicu rahim untuk melepaskan lapisannya sebagai periode menstruasi.
Nah, wanita yang memiliki penebalan dinding rahim hanya menghasilkan sedikit progesteron. Akibatnya, rahim tidak bisa melepaskan lapisan endometrium. Sehingga, lapisan pun terus tumbuh dan menebal.
Mengutip Cleveland Clinic di Ohio, Amerika Serikat, biasanya penebalan dinding rahim terjadi pada wanita yang obesitas. Sebab, obesitas berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen.
ADVERTISEMENT
Jaringan adiposa, yakni penyimpanan lemak di perut dan tubuh, dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Inilah kenapa obesitas sangat berkontribusi pada peningkatan kadar estrogen dalam siklus menstruasi, sehingga meningkatkan risiko penebalan dinding rahim.
Selain wanita yang obesitas, berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan penebalan dinding rahim:
Gejala Penebalan Dinding Rahim
Wanita yang memiliki penebalan dinding rahim mungkin mengalami menstruasi yang tidak normal, seperti siklus menstruasi yang pendek, periode yang sangat lama atau tidak menstruasi. Kemudian pendarahan menstruasi yang berat dan pendarahan setelah menopause.
ADVERTISEMENT
Namun, bukan berarti semua pendarahan yang tidak normal berarti Anda menderita penebalan dinding rahim, Moms. Jadi lebih baik langsung berkonsultasi dengan dokter, untuk memeriksa apakah benar ada penebalan dinding rahim atau tidak.
Pengobatan Penebalan Dinding Rahim
Mengutip Healthline, pengobatan penebalan dinding rahim biasanya akan dilakukan dengan terapi hormon atau pembedahan. Pilihan pengobatan ini tergantung pada beberapa faktor, yakni adanya sel atipikal, menopause, rencana hamil, dan juga riwayat kanker.
Jika ternyata Anda memiliki penebalan dinding rahim tanpa atipia, dokter mungkin menyarankan untuk hanya mengawasi gejala Anda. Karena terkadang kondisi ini tidak akan bertambah buruk dan bisa hilang dengan sendirinya.
Namun jika memang membutuhkan pengobatan, berikut beberapa pengobatan yang biasanya disarankan oleh dokter:
ADVERTISEMENT