Gejala Mastitis pada Ibu Menyusui

16 Desember 2019 9:08 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi mastitis pada payudara Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi mastitis pada payudara Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada banyak tantangan yang mungkin dihadapi ibu menyusui. Salah satunya adalah peradangan atau infeksi pada payudara ibu atau yang biasanya dikenal dengan sebutan mastitis. Umumnya, mastitis terjadi pada enam minggu pertama kehidupan bayi, tetapi bisa juga terjadi kapan saja selama ibu masih dalam masa menyusui.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda mastitis sejak dini, Moms. Semakin cepat dikenali, maka semakin mudah untuk ditanganinya. Menurut Konselor Menyusui F.B Monika, mastitis biasanya terjadi pada satu payudara. Namun, pada sebagian kasus juga bisa terjadi pada kedua payudara.
Gejala awal mastitis biasanya bisa dideteksi dari warna kemerahan yang berbatas tegas di kulit. Daerah kemerahan tersebut terasa keras dan mungkin bengkak, tetapi bagian payudara lainnya tetap lunak dan puting tidak terpengaruh. Kondisi itu menyebabkan payudara terasa sakit dan panas terutama di daerah yang berwarna merah, Moms.
Berbeda dengan bengkak biasa, mastitis tidak mengurangi rasa keras pada area yang merah bila ibu mengeluarkan ASI. Mastitis juga biasanya disertai demam berkepanjangan lebih dari 24 jam dan ASI atau ASI perah terlihat lebih kental, menyerupai gelatin dan rasanya lebih asin. ASI ini aman untuk bayi, tetapi mungkin bayi akan menolaknya, Moms.
payudara sakit saat menyusui Foto: Shutterstock
Curigailah mastitis dengan infeksi bila Anda mendapatkan gejala semakin parah, seperti ada retakan pada payudara, mastitis terjadi pada kedua payudara, dan tidak ada kemajuan setelah 24 jam aliran ASI diatasi. Segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan mastitis ini dan diskusikan pula pilihan antibiotiknya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan panduan WHO, ada dua pilihan antibiotik untuk kasus ini, yaitu flucloxacilin dan eryhromycin. Bila pemilihan antibiotik tidak tepat atau ibu tidak minum sesuai anjuran, besar potensi akan terjadi resistensi bakteri dan pada kemudian hari ibu rentan terkena mastitis kembali dengan pengobatan yang lebih sulit dan lama, Moms.
ilustrasi ibu menyusui dengan payudara membatu Foto: Shutterstock
Untuk mencegah terjadinya mastitis, pastikan posisi dan pelekatan selalu dalam keadaan baik. Kosongkan payudara dengan baik di setiap sesi menyusui atau memerah ASI saat sedang tidak bersama bayi.
Hindari memakai bra dan pakaian yang ketat dan usahakan agar tidak stres, Moms. Cobalah alokasikan waktu untuk diri Anda dan istirahat yang cukup, serta buat pengaturan urusan rumah tangga lainnya dengan suami dan sistem pendukung yang ada.
ADVERTISEMENT