news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Menyusui saat Hamil Bisa Picu Kontraksi, Benarkah?

11 Desember 2019 9:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil  Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Banyak ibu yang sedang hamil ragu untuk tetap menyusui si kakak yang belum genap berusia dua tahun. Sebagian dari mereka biasanya khawatir, menyusui saat hamil bisa memicu kontraksi yang menyebabkan kelahiran prematur atau keguguran. Benarkah hal itu?
ADVERTISEMENT
Moms, sebuah survei yang dilakukan di California tahun 1993 menemukan bahwa menyusui saat hamil tidak menimbulkan konsekuensi negatif bagi ibu dan janin. Selain itu, diterima laporan bahwa para ibu yang menyusui saat hamil tetap melahirkan bayi yang sehat dan cukup bulan, Moms.
ibu menyusui Foto: Shutterstock
Dalam sebuah survei pada Buku Pintar ASI dan Menyusui yang ditulis oleh Konselor Menyusui dan La Leche League Leader, F.B Monika, 93 persen ibu hamil tidak merasakan kontraksi saat sedang menyusui. Bahkan, ibu yang merasakan kontraksi karena menyusui sering merasa bahwa kontraksi selesai saat sesi menyusui selesai. Seperti halnya braxton hicks atau kontraksi palsu yang mungkin Anda rasakan saat hamil.
Hal tersebut juga diakui oleh Dokter Anak yang juga Konselor Menyusui, dr. Wiyarni Pambudi Sp. A, IBCLC. Menurutnya menyusui selama masa kehamilan tidak akan memicu kontraksi yang bisa membahayakan Anda dan bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
"Data dari beberapa penelitian, antara 61-93 persen ibu hamil tidak merasakan kontraksi atau nyeri perut saat menyusui," ujar dr Wiyarni saat dihubungi kumparanMOM, Senin (9/12).
menyusui bayi Foto: Shutterstock
Selama kehamilan--walau terjadi stimulasi pada puting karena menyusui, kadar hormon oksitosin yang dilepaskan ke aliran darah tidak setinggi saat ibu tidak hamil. Kadar hormon progesteron dan agen anti-oksitosin lain yang tinggi selama ibu hamil, ternyata bisa menekan penerima hormon oksitosin di tubuh ibu. Akibatnya, hormon oksitosin tidak dapat menjadi penyebab tunggal kelahiran, baik keguguran maupun kelahiran prematur, Moms.
"Uterus atau rahim ibu hamil tidak semudah itu berkontraksi sebelum kandungan cukup bulan. Benar bahwa saat menyusui, hormon oksitosin akan bekerja untuk mengosongkan saluran ASI. Tapi tidak serta merta merangsang persalinan. Injeksi pitosin atau oksitosin sintetis dosis tinggi juga tidak memicu kelahiran sebelum waktunya," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hal ini tidak berlaku umum bagi semua ibu hamil yang masih menyusui. Pada beberapa kondisi kehamilan dan riwayat kehamilan, serta kesehatan ibu yang tidak memungkinkan, menyusui saat hamil mungkin saja tidak direkomendasikan. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter kandungan dan konselor menyusui yang telah Anda percaya.