Gerakan Janin di Kandungan, Benarkah Memengaruhi Tumbuh Kembangnya?

26 November 2020 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil dan suami. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil dan suami. Foto: Shutterstock
Bagi ibu hamil, tidak ada yang lebih menyenangkan saat bisa merasakan pergerakan si kecil di dalam kandungannya. Tekanan dan tendangan kecil di perut ibu tak hanya sebagai bentuk komunikasi, pergerakan ini sering dianggap sebagai tanda sehat tidaknya calon bayi. Tidak heran, setiap calon orang tua pasti sangat menantikan momen ini.
Dilansir WebMD, biasanya ibu hamil akan mulai merasakan gerakan-gerakan di perutnya setelah memasuki usia kehamilan antara 16-25 minggu. Bagi mereka yang baru pertama kali hamil, biasanya baru akan merasakan pergerakan janin mendekati usia 25 minggu kehamilan.
Sebaliknya, ibu yang sudah pernah mengandung justru lebih cepat merasakan tendangan si kecil, biasanya saat setelah masuk usia 13 minggu. Dan semakin tua usia kandungan ibu, frekuensi gerakan yang dirasakan juga akan semakin kencang dan sering, bahkan bisa sampai puluhan kali dalam satu jam saat kandungan memasuki trimester tiga.
Tak hanya tendangan, sebenarnya banyak macam gerakan yang dilakukan si kecil selama di dalam kandungan. Mulai dari berguling, menggoyang-goyangkan tangan dan anggota tubuh lain, meregangkan tubuh, hingga cegukan.
Tapi benarkah tendangan dan gerakan yang terasa selama kehamilan merupakan salah satu tanda janin di dalam kandungan sehat dan aktif? Ya Moms tenang saja, kurang aktifnya pergerakan janin bukan berarti ada masalah pada kandungan Anda kok.
Ada juga beberapa faktor yang menyebabkan ibu hamil jarang merasakan adanya gerakan kencang di perut. Seperti tidak terasanya gerakan yang dipengaruhi bentuk tubuh ibu, kurang makan yang menyebabkan bayi juga kekurangan energi, hingga posisi janin anterior (menghadap punggung ibu) yang biasanya terjadi ketika mendekati waktu persalinan.
ilustrasi janin di dalam kandungan Foto: Shutterstock
Jadi jangan panik ya, Moms! Anda bisa merangsang janin agar lebih aktif bergerak dengan beberapa cara. Misalnya, aktif mengajak si kecil di dalam perut berinteraksi dengan cara mengobrol atau menyetel musik lembut. Cara ini juga bisa jadi cara merangsang tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan, lho.
Selain itu, Anda juga bisa mengajak suami berkomunikasi sambil mengelus lembut perut untuk merangsang respons janin. Atau berbaring dengan posisi menghadap sisi kiri, sebab posisi ini bisa melancarkan sirkulasi darah ke rahim dan memicu bayi lebih aktif bergerak.
Namun bila Anda menyadari janin berhenti bergerak dalam waktu lama dan disertai beberapa masalah kesehatan yang menyerang, sebaiknya segera lakukan konsultasi dan ceritakan keluhan Anda kepada dokter kandungan. Sebab kemungkinan memang ada masalah yang bisa membahayakan janin, seperti posisi plasenta yang melilit, kekurangan oksigen, hingga infeksi.

Optimalkan tumbuh kembang bayi dengan asupan yang tepat

Memperhatikan perkembangan anak sebaiknya dilakukan sejak ibu mengandung. Selain melakukan rangsangan-rangsangan yang membuat si kecil aktif merespon ibu, asupan bergizi jadi kunci penting jaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.
Selama masa kehamilan, Anda bisa memperbanyak asupan makanan yang mengandung asam folat, vitamin A, yodium, zinc, hingga asupan Omega 3. Tidak hanya membuat ibu lebih sehat dan kuat menanti persalinan, pertumbuhan bayi pun akan lebih optimal, termasuk meningkatkan perkembangan visual, perkembangan otak, saraf, sekaligus mengurangi risiko mencegah neural tube defects atau cacat tabung saraf bayi.
Tapi sebagai ibu yang ingin si kecil bisa tumbuh aktif dan sehat, tentu sering memikirkan apakah asupan yang kita makan sudah cukup memenuhi nutrisi harian tubuh, bukan? Apalagi rutinitas padat seringkali membuat kita tidak terlalu memperhatikan makanan yang disantap.
Moms, Anda bisa mendampingi makanan bergizi yang disantap setiap hari dengan konsumsi OSFIT Platinum, suplemen multivitamin dan mineral dari KALBE untuk membantu memelihara kesehatan ibu hamil dan menyusui serta perkembangan janin.
OSFIT Platinum, suplemen yang diformulasikan khusus agar ibu dan janin tetap sehat. Foto: Dok. KALBE
OSFIT Platinum mengandung mikronutrien yang lengkap dengan 10 vitamin, 5 mineral dan Omega 3 yang diformulasikan khusus agar ibu dan janin tetap sehat. Beberapa di antaranya adalah asam folat, beta-carotene (sumber vitamin A), vitamin D, yodium, zinc, Omega 3 yang sangat penting untuk perkembangan janin yang optimal dan kesehatan ibu selama hamil dan menyusui. Tak hanya hingga masa persalinan datang, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan mikronutrien ibu saat menyusui, terutama saat 1000 hari pertama.
Dengan bentuk kapsul lunak beraroma vanila, menjadikan OSFIT Platinum mudah ditelan dan tidak berbau amis yang menyebabkan mual. Kadar multivitamin dan mineral yang terkandung dalam OSFIT Platinum juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, FIGO, serta AKG 2019.
Cukup satu kali sehari, OSFIT Platinum dapat menjadi pilihan ideal bagi ibu hamil untuk menunjang kesehatannya serta janin di dalam kandungan. Dan yang tidak boleh dilupakan, selalu ikuti anjuran dan pastikan selalu berkonsultasi kepada dokter kandungan bila menemukan masalah selama kehamilan ya, Moms.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan KALBE