Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: 57 Persen Orang Tua Pilih Membedong Bayi

7 Februari 2022 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: Bayi Perlu Dibedong atau Tidak? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hasil Polling Mingguan kumparanMOM: Bayi Perlu Dibedong atau Tidak? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Membedong bayi atau tidak, jadi pilihan ibu atau masing-masing orang tua. Alasan untuk membedong bayi atau tidak pun beragam. Misalnya memilih membedong bayi baru lahir agar kakinya tidak bengkok di kemudian hari atau tidak membedong karena dinilai tidak bermanfaat dan justru dapat mengganggu tumbuh kembang si kecil.
ADVERTISEMENT
Tapi berdasarkan hasil polling mingguan kumparanMOM di platform kumparan.com periode Kamis (3/2) sampai Minggu (6/2) ternyata lebih banyak orang tua yang memilih untuk membedong bayinya. Ya Moms, hasil polling menunjukkan, sebanyak 57,14% orang tua memilih untuk membedong bayinya sementara 42,86% lainnya tidak.
Hasil polling mingguan kumparanMOM di Instagram. Foto: kumparan
Polling yang sama juga dilakukan di akun Instagram @kumparanMOM. Hasilnya, 62% orang tua memilih untuk membedong bayinya dan 38% lainnya tidak.
Lantas, apa kata ahli mengenai hal ini?

Yang Perlu Dipahami Orang Tua soal Membedong Bayi

Ilustrasi bayi dibedong. Foto: Shutterstock
Membedong bayi baru lahir sebenarnya boleh-boleh saja dilakukan. Namun, perlu dipahami bahwa tujuan membedong bayi bukanlah untuk membuat kaki si kecil tidak bengkok. Sebab, semua bayi baru lahir memang memiliki kaki bengkok dengan tumit saling berdekatan dan kedua lutut saling menjauh yang tampak seperti huruf O.
ADVERTISEMENT
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi akan memiliki kaki bengkok hingga berusia tiga tahun. Jadi, ini merupakan kondisi yang normal pada si kecil, Moms. Sehingga, tujuan membedong bayi adalah untuk membantu tubuh si kecil merasa hangat, karena kondisi terbungkus kain saat dibedong akan membuat bayi merasa seperti di dalam rahim ibu.
Selain itu perlu diingat, bayi sebaiknya tidak dibedong terlalu kencang atau ketat hingga tidak menyisakan ruang bagi bayi untuk bergerak. IDAI menjelaskan bahwa terlalu kencang membedong bayi baru lahir dapat menyebabkan dislokasi panggul yang berpotensi membuat anak berjalan pincang di kemudian hari.