Ibu Berhalusinasi Setelah Bius Operasi Caesar, Normalkah?

2 September 2023 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu berhalusinasi saat hendak melahirkan caesar. Foto: Instagram/@birth.imwithu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu berhalusinasi saat hendak melahirkan caesar. Foto: Instagram/@birth.imwithu
ADVERTISEMENT
Sebelum melakukan persalinan dengan operasi caesar, biasanya ibu harus diberikan obat bius atau anestesi terlebih dahulu. Ini dilakukan agar tubuh ibu mengalami mati rasa selama proses pembedahan.
ADVERTISEMENT
Namun, pemberian anestesi dapat menimbulkan efek samping, salah satunya halusinasi. Meski sedang tidak sadar, mungkin ibu bisa mengaku 'mengalami' berbagai hal yang terdengar tidak masuk akal atau aneh karena sedang berhalusinasi.
Lantas, apa sih penyebab halusinasi ini?

Alasan Ibu Bisa Berhalusinasi Setelah Diberikan Obat Bius

Ilustrasi persiapan operasi caesar. Foto: jomphong/Shutterstock
Moms, sebenarnya efek halusinasi memang bisa saja dialami ibu setelah paparan obat anestesi. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG, halusinasi bukanlah efek yang bisa membahayakan ibu.
“Efek linglung atau halusinasi ini hanya saat pasien masih berada di ruang pemulihan pasca-operasi. Dan akan hilang setelah efek obat anestesi hilang,” jelas dr. Andrew pada kumparanMOM (31/8).
Biasanya dokter anestesi juga akan memberikan obat untuk mendorong kesadaran ibu atau menekan obat bius sebelumnya. Sehingga, perlahan ibu akan mulai sadar dengan sendirinya. Setelahnya pun, ibu akan tetap dipantau untuk melihat apakah halusinasi masih berlanjut atau tidak sebelum dipindahkan ke ruang pemulihan.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang membuat ibu membutuhkan bius tambahan?
Dalam beberapa kasus, pemberian satu kali obat bius masih belum bisa membuat tubuh ibu rileks, sehingga dokter pun memberikan dosis anestesi tambahan.
“Faktor-faktornya salah satunya adalah gagalnya pembiusan secara spinal (bius lokal) atau durasi operasi memanjang yang mengakibatkan diperlukan penambahan obat bius yang pada umumnya pembiusan total,” kata dr. Andrew.
Sama halnya dengan bius lokall, dr. Andrew mengatakan, umumnya efek halusinasi akibat bius total juga tidak berbahaya ya, Moms.

Yang Perlu Dipahami Sebelum Memutuskan untuk Melahirkan dengan Operasi Caesar

Ilustrasi melahirkan dengan operasi caesar. Foto: Shutterstock
Melahirkan melalui operasi caesar biasanya disarankan dokter bila ada kondisi tertentu yang dialami ibu dan janin. Seperti posisi janin sungsang, jika tidak ada progres pada tahapan persalinan hamil kembar, masalah plasenta, atau masalah kesehatan lainnya. Namun, jika ibu ingin melakukan operasi caesar sendiri tanpa indikasi medis dan kemauan sendiri, apa yang perlu dipahami terlebih dahulu?
ADVERTISEMENT
Dokter kandungan dan ahli bedah Cynthia Flynn, MD., menyebutkan, ibu yang merencanakan operasi caesar atas kemauan sendiri salah satunya disebabkan oleh rasa trauma akibat persalinan pervaginam sebelumnya.
“Mungkin tidak ingin melahirkan atau mungkin ingin menghindari trauma persalinan pervaginam. Beberapa ibu, terutama mereka yang lebih tua atau hamil dengan IVF, mungkin menganggap operasi caesar lebih aman,” jelasnya seperti dikutip dari Very Well Family.
dr. Flynn selalu memastikan pada pasiennya bahwa persalinan pervaginam merupakan proses yang aman. Selain itu, semua komplikasi yang mungkin terjadi, seperti robekan dan masalah dasar panggul, merupakan hal yang umum dan mudah diobati.
“Robekan karena persalinan pervaginam biasanya merupakan robekan tingkat pertama dan kedua, dan dapat diperbaiki dengan mudah. Robekan juga sembuh dengan baik,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tetap ada kemungkinan dokter menyetujui permintaan pasiennya untuk melakukan persalinan caesar. Menurut ketua asosiasi dan direktur kebidanan dan ginekologi di Staten Islan University Hospital Adi Davidov, MD., dokter akan menjelaskan terlebih dahulu perbandingan persalinan pervaginam dan persalinan caesar serta memastikan ibu paham dengan segala risikonya.
“Setelah pasien sepenuhnya dikonseling dan memahami risiko dan manfaat dari operasi caesar versus persalinan pervaginam, sebagian besar dokter akan setuju bahwa wanita memiliki hak untuk akhirnya memilih metode persalinan mereka sendiri,” jelasnya.