Ibu Hamil Makan Daging Bebek, Aman Enggak Ya?

Ilustrasi Daging Bebek Foto: Shutterstock/AS Food studio

Ibu hamil harus memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Ya Moms, hal itu penting untuk memastikan kesehatan Anda dan bayi di dalam kandungan.

Salah satu kebutuhan nutrisi yang perlu Anda konsumsi adalah protein. Protein hewani bisa Anda temui dalam daging ayam, sapi atau bahkan bebek.

Di Indonesia, bebek biasanya diolah dengan cara digoreng atau dibakar. Banyak yang menyukai olahan bebek tersebut, apalagi jika disajikan dengan nasi hangat.

Namun, apakah daging bebek aman dikonsumsi oleh ibu hamil?

Daging Bebek untuk Ibu Hamil

Bebek goreng ubud. Foto: Kartika Pamujiningtyas/kumparan

Dilansir Pregnancy Food Checker, bebek termasuk makanan yang aman dikonsumsi ibu hamil selama diolah dengan benar-benar matang. Karena daging bebek sangat bergizi dan menawarkan banyak manfaat nutrisi bagi ibu hamil dan janin.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyarankan agar bebek dimasak dengan baik, setidaknya pada suhu 74 derajat celsius sebelum mengonsumsinya selama hamil. Ibu hamil harus menghindari mengonsumsi bebek yang kurang matang atau mentah karena mengandung bakteri campylobacter. Bakteri ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan yang serius dan membahayakan janin.

Selain itu, mengonsumsi daging bebek juga tidak boleh berlebihan. Ya Moms, daging bebek mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan daging ayam.

Dalam 86 gram daging bebek terkandung 76 mg kolesterol dan 9,6 g lemak. Sedangkan dalam 86 g daging ayam terkandung 73 mg kolesterol dan hanya 3,07 g lemak.

Lemak dan kolesterol berlebih bisa meningkatkan risiko penyakit pada kehamilan, seperti hipertensi dan diabetes gestasional yang bisa mengganggu sirkulasi darah ke janin melalui plasenta.

Nah Moms, bila Anda makan daging bebek dengan benar saat hamil, berikut beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan.

5 Manfaat Daging Bebek untuk Kesehatan Ibu Hamil

1. Sumber protein

Bebek menawarkan banyak protein termasuk semua jenis asam amino yang diperlukan untuk membantu Anda memiliki pola makan yang seimbang dan bergizi selama kehamilan. Setiap porsi 2,5 ons daging bebek menyediakan sekitar 18 gram protein. Asupan protein yang baik selama kehamilan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga terhindar berbagai penyakit, menjaga kulit sehat dan bercahaya, menjaga jaringan yang sehat, dan menunjang kesehatan bayi di dalam kandungan.

Ilustrasi Daging Bebek Foto: Shutterstock/Alas_spb

2. Meningkatkan metabolisme

Daging bebek merupakan sumber mineral zinc yang sangat baik. Setiap 3,5 ons daging bebek menyediakan 1,9 mg seng, yang merupakan sekitar 24 persen dari asupan harian yang direkomendasikan untuk ibu hamil. Seng memainkan peran penting dalam memicu dan fungsi enzim yang sangat penting untuk metabolisme sel yang sehat dan efektif. Selain itu, seng memperkuat sistem kekebalan ibu secara substansial selama kehamilan.

3. Membantu fungsi tiroid

Daging bebek juga mengandung mineral selenium yang tinggi. Setiap 3,5 ons daging bebek menawarkan 14 mikrogram selenium, yang merupakan sekitar 25 persen dari asupan mineral harian yang direkomendasikan. Selenium berperan aktif dalam mengatur beberapa fungsi enzimatik dalam tubuh. Mineral tersebut mendukung fungsi tiroid sehingga mencegah risiko masalah tiroid selama kehamilan.

Daging Bebek Foto: Pixabay

4. Meningkatkan sistem saraf

Daging bebek kaya akan vitamin B5 dan vitamin B12. Kedua vitamin dapat meningkatkan fungsi sistem saraf ibu dan janin. Vitamin B5 membantu menghasilkan bahan kimia yang memainkan peran penting dalam pensinyalan saraf. Vitamin B12 menawarkan perlindungan yang baik dari kerusakan saraf selama kehamilan serta mencegah risiko cacat lahir pada bayi.

5. Meningkatkan hemoglobin

Ibu membutuhkan banyak hemoglobin atau sel darah merah untuk menunjang kesehatannya dan janin selama kehamilan. Daging bebek kaya akan zat besi, yang membantu meningkatkan produksi hemoglobin. Jadi, mengkonsumsi bebek selama kehamilan membantu meningkatkan jumlah sel darah merah dan mencegah risiko anemia.

Penulis: Hutri Dirga Harmonis

****

Saksikan video menarik di bawah ini: