Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Ibu Hamil Tidak Boleh Angkat Barang Berat, Betul Enggak Sih?
22 Juli 2018 15:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Jangan mengangkat atau membawa barang berat, mungkin merupakan salah satu nasihat yang paling sering didengar oleh ibu hamil. Ibu hamil misalnya disarankan untuk tidak mengangkat keranjang cucian yang berat, koper, ember yang terisi air penuh, menggendong balita dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Tapi benar enggak sih, larangan ini? Ada benarnya, Moms. Sebab, selama hamil ligamen atau pita-pita keras yang menghubungkan tulang dengan tulang Anda akan cenderung lebih rapuh, mudah goyang dan persendian akan menjadi kurang stabil. Akibatnya, Anda akan lebih mudah mengalami cedera.
Selain kehamilan juga membuat tubuh wanita berubah. Perubahan tubuh ini umumnya membuat punggung bagian belakang jadi tertekan dan mudah merenggang terutama jika ibu mengangkat sesuatu yang berat. Tubuh ibu hamil biasanya juga berkurang keseimbangannya. Karena inilah risiko terpeleset atau jatuh pada ibu hamil jadi meningkat. Terpeleset maupun jatuh bisa sangat berbahaya untuk janin Anda. Dalam kasus terburuk, Anda mungkin akan mengalami keguguran.
Belum lagi saat hamil (terutama pada trimester ketiga) Anda akan mengalami penambahan massa tubuh sehingga pada saat berdiri maupun berjalan, Anda akan merasakan kesulitan. Nah, Moms, bayangkan saja, berdiri saja sudah susah, apa lagi jika ditambah membawa beban yang berat?
Karena itu, hindari dulu melakukan pekerjaan mengangkat atau membawa barang berat. Apalagi, jika kehamilan Anda berisiko menjalani persalinan prematur, memiliki tekanan darah tinggi, hingga potensi kondisi plasenta yang menutupi mulut rahim yang biasa disebut plasenta previa.
ADVERTISEMENT
Risiko lainnya, Anda mungkin akan terkena preeklampsia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu yang selama kehamilannya sering mengangkat beban berat berisiko tinggi mengalami pre-eklampsia. Suatu kondisi keracunan atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah yang tinggi.
Sebaiknya untuk sementara waktu, minta saja bantuan suami atau orang lain yang dapat menolong Anda mengangkat beban berat. Hindari juga melakukan olahraga angkat beban saat hamil , ya.
Tapi kenapa ada wanita hamil yang tetap menggendong balita atau membawa beban berat seperti barang dagangan dan sepertinya baik-baik saja? Memang, bagi sebagian besar wanita bisa saja masalah membawa atau mengangkat beban berat selama hamil tidak jadi masalah, terutama di bulan-bulan awal.
Tapi, kemampuan setiap wanita berbeda, Moms. Kemampuan ini dapat bervariasi dari wanita ke wanita lain, kehamilan ke kehamilan, juga dari beban ke beban. Artinya kondisi kesehatan ibu saat hamil, usia kehamilan, juga berat dari beban yang diangkat atau balita yang digendong dapat menjadi faktor yang saling menentukan.
ADVERTISEMENT
Jadi daripada mengambil risiko, tidak usah memaksakan diri dan lebih baik jangan melakukannya!