Ibu yang Gemuk Lebih Sulit Menyusui, Mitos atau Fakta?

13 Juli 2020 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu menyusui obesitas. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyusui obesitas. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Proses menyusui tak selamanya berjalan lancar. Ada ibu yang merasa sulit, bahkan harus berjuang untuk dapat memberi bayi tercintanya ASI. Faktor yang menyebabkan kelancaran menyusui pun ada begitu banyak. Namun salah satunya yang jarang dibahas adalah soal berat badan Ibu.
ADVERTISEMENT
Apakah ibu yang gemuk lebih sulit menyusui? Tunggu dulu, Moms! Kadang-kadang kita terjebak dengan istilah gemuk atau kurus.
Ibu menyusui obesitas Foto: Shutterstock
Seseorang bisa dikatakan gemuk jika memiliki berat badan atau lemak berlebih pada tubuhnya. Karena hal ini bersifat objektif, World Health Organization (WHO) akhirnya menetapkan standar pengukuran berat badan manusia yang disebut Body Mass Index (BMI). Dari perhitungan BMI dengan rumus tertentu, ditetapkanlah empat kondisi tubuh manusia, yaitu: kurus, normal, gemuk/kegemukan dan sangat gemuk/obesitas.
Nah Moms, dari sini kita kembali pada pertanyaan soal menyusui tadi. Konselor Menyusui, dr. Dyah Febriyanti, IBCLC, menjelaskan bahwa kegemukan memang perlu diwaspadai sebab ibu yang obesitas lebih beresiko untuk mengalami masalah menyusui meski tidak semua yang obesitas akan sulit menyusui.
Ilustrasi Menyusui Foto: Shutterstock

Kenapa Ibu yang Obesitas Sulit Menyusui?

dr.Dyah menjelaskan, ibu dengan kondisi obesitas akan sulit menyusui sebab proses pelekatan antara bayi dengan payudara ibu yang obesitas cenderung lebih sulit.
ADVERTISEMENT
"Posisi lekatnya juga susah kalau ibunya obesitas, nggak hanya ketahan perut, payudaranya juga cenderung besar dan banyak jaringan lemaknya, dan akhirnya bayinya agak susah di posisi kan ke payudaranya. Maka, bagi ibu obesitas, perlu bantuan alat agar si kecil bisa lebih mudah untuk menyusui," ujar Konselor Menyusui, dr. Dyah Febriyanti, IBCLC, saat dihubungi kumparanMOM, belum lama ini.

ASI Keluar Terlambat pada Ibu yang Obesitas

Selain itu, ibu yang obesitas juga cenderung mengalami delay onset of lactation atau ASI keluar terlambat. Biasanyanya akan ASI tidak keluar hingga 72 jam atau ASI yang keluar tidak mengalami kecukupan untuk si kecil.
"Artinya ASI keluar terlambatnya kapan dilihatnya? Ada kondisi tidak kecukupan ASI, atau ASInya nggak keluar sama sekali sampai setelah 72 jam, dengan dilihat kecukupan ASI kepada bayi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu Moms, memiliki tubuh obesitas juga mempengaruhi risiko hipertensi. Maka jika Anda memiliki kelebihan berat badan sebelum hamil, ada baiknya berusaha menurunkan berat badan agar kondisi kehamilan Anda lebih sehat sekaligus mencegah terjadinya hipertensi saat hamil yang juga bisa berujung pada hipertensi setelah melahirkan atau saat menyusui.