Imunisasi BCG untuk Bayi, Apa Efek Sampingnya?

18 Januari 2021 9:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Semua bayi harus mendapat vaksin BCG agar terlindung dari tuberkulosis (TB) berat dan radang otak akibat TB. Sesuai dengan jadwal imunisasi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang terbaru, imunisasi BCG sebaiknya diberikan segera setelah bayi lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur satu bulan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, data World Health Organization (WHO) menunjukkan di dunia sekitar 200 anak meninggal setiap harinya akibat TB. Itulah kenapa imunisasi ini sangat penting dan tidak boleh dilewatkan, Moms.
Namun bila bicara tentang imunisasi untuk anak apalagi bayi, wajar bila orang tua ingin mengetahui juga mengenai efek sampingnya.
Nah Moms, apa saja reaksi samping atau efek dari imunisasi BCG? Yuk, pahami di sini.

Efek Samping Imunisasi BCG

Efek Samping Imunisasi BCG. Foto: Shutter Stock
Tempat penyuntikan BCG yang dianjurkan oleh WHO adalah di dalam kulit pada daerah lengan atas (deltoid). Setelah penyuntikan vaksin BCG, umumnya terjadi bisul atau luka bernanah di tempat penyuntikan vaksin. Mengutip laman resmi IDAI, hal ini dikarenakan vaksin BCG mengandung bakteri hidup sehingga penyuntikannya akan menyerupai infeksi alamiah, di mana tubuh melakukan respons imun dan terbentuk bisul.
ADVERTISEMENT
Namun jangan khawatir Moms, bisul tersebut umumnya akan sembuh sendiri dalam 2-3 bulan. Tak usah cemas juga bila ada bekas luka (jaringan parut) bulat dengan diameter 4-8 mm pada tempat penyuntikan vaksin. Hal ini normal.
Awalnya bekas suntikan akan mengalami kemerahan yang diikuti bisul berisi nanah yang kemudian akan mengering dan menimbulkan jaringan parut yang terbentuk dalam waktu 3 bulan.

Bahayakah Bisul yang Timbul Setelah Imunisasi BCG?

Bahayakah Bisul yang Timbul Setelah Imunisasi BCG? Foto: Shutter Stock
Pada laman resmi IDAI disebutkan, bisul akibat BCG tidak berbahaya. Jadi jika timbul bisul di lokasi penyuntikan, kita sebagai orang tua tidak perlu melakukan tindakan khusus untuk mengatasinya.
Sebaliknya, tidak usah cemas jika setelah mendapat imunisasi BCG tidak terbentuk bisul pada kulit bayi. Ini bukan berarti vaksin BCG gagal atau tidak terbentuk proteksi sehingga tidak perlu dilakukan pengulangan walaupun bisul atau jaringan parut tidak terbentuk.
ADVERTISEMENT

Kapan Harus Waspada?

Ilustrasi luka bekas imunisasi pada lengan bayi Foto: Shutter Stock
Bayi atau anak perlu dibawa ke dokter jika terjadi bengkak yang hebat, demam tinggi, nanah yang banyak atau yang disebabkan oleh penyuntikan yang tidak steril (bukan akibat reaksi normal dari BCG).
Komplikasi dari bisul yang mungkin terjadi adalah infeksi sekunder bakterial jika dilakukan penanganan yang tidak tepat, misalnya ditaburi atau dioles bahan-bahan yang tidak steril.