Ingin Mengajarkan Toilet Training pada Bayi? Perhatikan Ini Dulu!

19 Januari 2024 14:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Chanintorn.v/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Chanintorn.v/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Toilet training merupakan salah satu tahapan penting yang diajarkan kepada anak balita. Umumnya, orang tua akan mulai mengajarinya ketika ia menunjukkan tanda-tanda kesiapan toilet training, yang biasanya mulai terlihat sejak usia 18 bulan.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak sedikit juga orang tua yang melatih anaknya toilet training sejak dini, bahkan ketika usianya masih beberapa bulan saja.
Banyak yang cukup khawatir bila dilakukan ketika usia anak masih di bawah satu tahun. Misalnya, ketika usianya masih di bawah 6 bulan, beberapa bayi lehernya masih belum cukup kuat untuk mengangkat kepala dengan baik. Begitu juga mungkin si kecil belum bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang tua saat didudukkan di potty.
Sebenarnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan tidak ada patokan umur untuk memulai toilet training pada anak. Namun, yang sebenarnya perlu dilihat adalah kesiapan fisik dan emosional anak. Umumnya, kesiapan ini akan mulai terlihat ketika anak berusia 18 bulan sampai 2,5 tahun.
ADVERTISEMENT
"Berapa umur yang ideal untuk toilet training? Tidak ada patokannya. Mulai ketika anak sudah menunjukkan tanda-tanda siap menjalani toilet training. Biasanya pada usia 1,5 tahun atau 2 tahun. Lihat lagi kesiapan fisik dan emosionalnya," jelas Dokter Spesialis Anak sekaligus expert kumparanMOM, dr. Aisya Fikritama, SpA.
Menurut dr. Aisya, kesiapan anak yang berbeda-beda juga memungkinkan anak di bawah 18 bulan sudah mulai bisa diajarkan toilet training.
Dan biasanya, anak perempuan cenderung memiliki ketertarikan lebih untuk mempelajari toilet training. Sehingga, mereka cenderung lebih cepat siap dan paham ketimbang anak laki-laki.

Tanda-tanda Anak Siap Diajarkan Toilet Training

Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: kai keisuke/Shutterstock
Seperti sudah dijelaskan, sebelum mengajarkan toilet training, orang tua perlu melihat kesiapan fisik dan emosional anak. Sebab, ketika mereka berlatih menggunakan toilet saat belum siap, maka bisa jadi si kecil justru menolak melakukannya, Moms.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah tanda-tanda kesiapan anak untuk mengikuti proses toilet training:
1. Fisik
2. Emosional
ADVERTISEMENT
Perlu dipahami bahwa tanda-tanda di atas mungkin tidak semuanya terjadi pada bayi. Melainkan lebih memungkinkan untuk dilakukan pada anak-anak balita.
Namun, salah satu cara mengajari bayi toilet training yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah dengan memperhatikan tanda-tanda si kecil ingin BAB. Ketika ia mulai kentut atau buang angin, bisa jadi itulah tanda bayi ingin BAB.

Risiko Mengajari Toilet Training Terlalu Dini

Ilustrasi balita melakukan toilet training. Foto: Yaoinlove/Shutterstock
Nah Moms, beberapa anak mungkin belum cukup siap duduk di toilet untuk BAB dan BAK, meski usianya sudah cukup besar. Dan bila ia dipaksa melakukannya terlalu dini dan anak belum menunjukkan tanda-tanda kesiapan, waspadai risiko kesehatan yang bisa mengintainya.
"Bahayanya ketika diajarkan terlalu dini bisa menjadi masalah disfungsional atau gangguan berkemih," ucap dr. Aisya.
ADVERTISEMENT
"Jadi, sebetulnya orang tua perlu tahu soal BAB dan BAK itu, seperti ngompol di kasur, infeksi saluran kemih, hingga frekuensi berkemih yang terlalu sering atau terlalu jarang sering kali disebabkan karena menahan BAB atau BAK, atau bahkan keduanya," lanjut dia.
dr. Aisya menuturkan dengan cara yang terlalu dipaksa akan membuat anak jadi malas ke toilet. Bukannya BAB atau BAK di kamar mandi, mereka jadi menahan pipis atau pupnya, Moms.
"Ini akan jadi kebiasaan yang buruk setiap kali menahan pipis menciptakan resistansi di kandung kemih. Dan ini menyebabkan otot di kandung kemihnya akan menebal, membuat kapasitasnya berkurang, dan mekanismenya menurun dalam hitungan bulan atau tahun. Dan bisa menyebabkan pipis tanpa terkendali," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Jadi, boleh-boleh saja mengajarkan toilet training sejak usia bayi. Namun, pastikan mengajarinya ketika ia sudah mulai menunjukkan beberapa tanda kesiapan secara fisik dan emosionalnya ya, Moms.