Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sayangnya, menurut Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG, banyak ibu hamil yang masih kekurangan protein. Hal itu terjadi karena kebiasaan makan orang Indonesia yang memang kurang memperhatikan asupan protein.
"Di Indonesia ini rata-rata laki-laki dan perempuan defisiensi protein. Komposisi protein itu memang tidak optimal," kata dr. Dara dalam acara kampanye PRENAGEN: Siapa Takut Jadi Ibu! di Jakarta Selatan, Senin (21/4).
Padahal protein adalah zat pembangun, yakni berperan penting dalam membentuk, memperbaiki, dan memelihara jaringan tubuh, seperti otot, kulit, hingga rambut.
Apa yang Terjadi Bila Ibu Hamil Kekurangan Protein?
Ibu hamil yang kekurangan protein akan membuat pertumbuhan janin kurang optimal.Selain itu, kekurangan protein pada ibu pasca-melahirkan baik melalui pervaginum ataupun operasi cesar akan membuat luka sembuh lebih lama.
ADVERTISEMENT
"Karena protein membangun semua, membangun jaringan luka caesar, membangun jaringan janin. Makanya protein itu harus," ucap dr. Dara.
Nah Moms, untuk memenuhi kebutuhan protein, dr. Dara menyarankan agar ibu hamil mengkonsumsi daging, ikan, telur, dan protein hewani lainnya. Bagi ibu vegetarian, bisa dengan protein dari makanan seperti tempe dan tahu.
"Saya kalau mengedukasi pasien, kalau kita makan satu piring, 50 persen harus protein. 25 persen karbohidrat, 25 persennya lagi serat. Jadi proteinnya harus banyak. Nggak boleh 50 persennya itu karbohidrat, kalau untuk orang hamil ini penting," ujar dr. Dara.