Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setiap anak dilahirkan cerdas. Hal yang membedakan kecerdasan anak satu sama lain di kemudian hari adalah bagaimana anak didampingi dan diberi stimulasi yang tepat sejak usia dini. Tak terkecuali dalam melatih kemampuan anak untuk berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah manfaat yang bisa didapat ketika anak dilatih kritis. Misalnya anak akan tumbuh dengan percaya diri menyampaikan pendapat, berekspresi hingga bereksplorasi.
Jika Anda ingin memiliki anak kritis seperti itu, Anda bisa mencoba cara-cara melatih anak berpikir kritis yang kumparanMom (kumparan.com) rangkum berikut ini:
Beri Kesempatan Bertanya
Dengan bertanya, anak memuaskan rasa ingin tahunya akan dunia. Jadi alih-alih memarahi anak karena banyak bertanya, Anda justru perlu memberikan si kecil kesempatan untuk bertanya sebanyak mungkin.
Meskipun pertanyaan-pertanyaan anak terdengar sepele bagi Anda, untuk anak bisa jadi ini sangat penting. Respon dengan bijak dan beri penjelasan yang logis sesuai tingkat pemahamannya. Upayakan untuk tidak memberi penjelasan yang bertele-tele dan malah membuat anak bingung.
ADVERTISEMENT
Katakan pada anak, "Kamu boleh bertanya apa saja dan Ibu akan berusaha menjawabnya." Ini tidak hanya membuat anak merasa dihargai tapi juga dapat membuat anak percaya diri.
Pancing Anak Berpendapat
Selain bertanya, Anda juga perlu mendorong anak untuk terlatih mengemukakan pendapatnya. Bukan saja kepada Anda, berikan juga anak kesempatan sesekali untuk berpendapat kepada orang lain. Pada nenek atau sepupunya mungkin?
Ajarkan anak cara menyampaikan pendapat yang baik, jelas dan tetap sopan. Anda juga bisa memancing pendapat anak dengan bertanya tentang suatu hal, seperti "Bagaimana pendapatmu tentang pot tanaman yang baru Ibu beli?"
Beri Penjelasan Sesuai Usia
Biasakanlah memberi penjelasan pada anak atas setiap aktivitas yang Anda lakukan atau keputusan yang Anda buat. Ajak anak berdiskusi agar ia mengerti mengapa ini penting, mengapa itu tidak boleh, bagaimana melakukan sesuatu dan mengapa Anda melakukannya.
ADVERTISEMENT
Mulai saja dengan hal-hal yang mudah dan bisa diamati anak sehari-hari. Misalnya, "Ibu mengikat plastik sampah ini agar tidak mudah tercecer. Ini juga akan membantu petugas sampah yang mengambilnya besok pagi." atau "Kita harus mencuci tangan sebelum makan . Di tangan kita ada banyak kuman, kalau tidak dicuci nanti bisa masuk ke mulut dan kita jadi sakit."
Meski terlihat serba logis, namun Anda juga perlu memberi penjelasan terkait hal-hal yang bersifat emosional. Seperti rasa empati , marah, senang dan sebagainya yang terkadang tidak bisa dijelaskan secara tersurat.
Buka Peluang Anak Berekplorasi
Satu hal kunci melatih kritis adalah memberikan kesempatan anak untuk sebanyak-banyaknya mengeksplorasi. Namun, jangan sampai memaksa ya, Moms. Lakukan pelan-pelan untuk mengenalkan anak mengeksplor banyak hal.
ADVERTISEMENT
Eksplorasi bisa lewat beragam media, seperti buku, gambar, video, hingga pergi bermain ke ruang terbuka dan berinteraksi dengan sosial sekitar. Selanjutnya, Anda bisa mengajak anak berdiskusi tentang apa yang ia temui, amati dan rasakan.
Anda punya pengalaman lain untuk membiasakan anak berpikir kritis? Yuk, berkomentar.