Jadi Korban Bullying di Sekolah, Apa Dampaknya pada Anak?

23 Februari 2020 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bullying pada anak di sekolah.  Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bullying pada anak di sekolah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Bullying bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja, tak terkecuali pada anak di sekolah. Ya Moms, sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar, nyatanya pada beberapa kasus, bisa jadi ajang bullying ke sesama murid.
ADVERTISEMENT
Menurut laman Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), bullying atau penindasan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan terus menerus.
Lebih lanjut, bullying juga dikelompokan ke dalam 6 kategori, yaitu kontak fisik langsung, kontak verbal langsung, perilaku non-verbal langsung, perilaku non-verbal tidak langsung, cyber bullying dan pelecehan seksual.
Dampak bullying juga tidak main-main, Moms. Dalam kasus yang parah, orang yang tertindas bisa bunuh diri.
Lalu, bagaimana dengan dampak bullying pada anak yang terjadi di sekolah? Dilansir Verywell Family, berikut beberapa dampak negatif akibat bullying yang umumnya dirasakan anak.
ADVERTISEMENT

Efek bullying terhadap emosional dan sosial anak

Ilustrasi anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
Bullying di sekolah bisa memengaruhi kondisi emosi dan sosial anak. Tidak menutup kemungkinan, si kecil menjadi sulit untuk berteman di sekolah, merasa tidak berdaya, frustrasi, kesepian, tidak merasa berharga karena kerap kali mendapat julukan yang buruk.
Parahnya, bila anak percaya bahwa dirinya tidak bisa merubah situasi, maka tidak menutup kemungkinan si kecil jadi tidak mau berusaha, kemudian depresi, putus asa dan yakin tidak ada jalan keluar. Saat beranjak dewasa, si kecil bisa mengalami kesulitan dalam mempertahankan hubungan, menghindari interaksi sosial, dan kesulitan untuk percaya dengan orang lain. Hal itu tentu bisa berdampak pada hubungan pribadi juga lingkungan kerja.

Efek bullying terhadap fisik

ilustrasi luka memar pada anak Foto: shutterstock
Memukul, menggigit, mendorong, menjambak, menendang, hingga mencakar merupakan contoh bullying yang dilakukan secara kontak fisik langsung. Bila anak mendapat perlakuan tersebut maka berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti lebih sering sakit, punya bekas memar, cemas, hingga gelisah terus menerus.
ADVERTISEMENT

Efek bullying anak terhadap nilai akademik

Ilustrasi anak tidak bisa berkonsentrasi Foto: Shutterstock
Efek bullying juga berimbas pada akademik anak. Faktanya nilai yang turun jadi penanda bawa anak jadi korban bullying. Ya Moms, akibat merasa takut karena memikirkan perlakuan teman, si kecil bisa saja melupakan tugasnya, sulit berkonsentrasi, bahkan bolos sekolah untuk menghindarinya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Virginia di Amerika Serikat mengatakan bahwa anak-anak yang mendapat bullying di sekolah memiliki nilai lebih rendah saat melakukan tes standar. Salah satu alasan kenapa anak mendapat skor rendah karena dirinya kurang terlibat dalam proses belajar. Sebab, anak takut dan khawatir mendapat penindasan yang lebih besar.

Dampak jangka panjang

Ilustrasi korban bullying saat dewasa Foto: Shutter Stock
Penelitian menunjukkan bahwa efek intimidasi bisa bertahan atau menetap sampai anak dewasa. Bahkan, satu penelitian menemukan bahwa efek bullying oleh teman sebaya punya dampak yang lebih besar pada kesehatan mental saat dewasa.
ADVERTISEMENT
Ya, pengalaman yang dilewati anak saat masih kecil membentuk kepribadian dirinya saat dewasa kelak. Jadi, tidak mengherankan bila efek intimidasi akan bertahan hingga dewasa, dan mempengaruhi pola pikir, termasuk saat menilai diri sendiri dan orang lain.
Jadi, Moms, jika Anda menemukan tanda-tanda anak menjadi korban bullying di sekolah, segera ajak anak berbicara. Minta anak untuk menceritakan apa saja yang terjadi di sekolah, sehingga Anda bisa menemukan cara yang tepat untuk membantu menyelesaikannya.