Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Persalinan lewat operasi caesar memang membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama jika dibandingkan dengan melahirkan normal. Tak hanya soal waktu, melahirkan caesar juga akan meninggalkan luka di bagian perut kita.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tak perlu cemas jika harus menjalani operasi caesar. Dokter biasanya menyarankan operasi caesar, jika kondisi kehamilan pasien tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal. Misalnya pada kondisi kehamilan preeklampsia, hipertensi, placenta previa, atau bayi sungsang.
Tapi bila bekas jahitan caesar terasa sakit, sebenarnya wajar atau justru berbahaya?
Sakit dan Nyeri pada Jahitan Operasi Caesar
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Gita Pratama, SpOG, bekas operasi caesar akan terasa sakit atau perih jika masih dalam proses penyembuhan di bagian dalam luka. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi yang ada di luka tersebut.
"Kadang nyeri dengan intensitas sedang sampai berat disebabkan oleh adanya infeksi dan penumpukan pus atau cairan nanah (abses) di bagian dalam luka," ujar dr. Gita ketika dihubungi kumparanMOM belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Jika infeksi terjadi, kata dokter yang praktik di Klinik Yasmin RSCM dan RS Pondok Indah ini, biasanya pasien juga akan merasakan adanya demam.
Penyebab Infeksi Jahitan Operasi Caesar
Dilansir Medical News Today, infeksi bisa disebabkan karena adanya mikroba berbahaya yang bersentuhan dengan luka caesar. Staphylococcus aureus menjadi salah satu bakteri yang paling umum menyebabkan infeksi pada bekas jahitan operasi caesar. Jenis bakteri umum lainnya yaitu Enterococcus dan Escherichia coli.
Karena itu, bila bekas jahitan operasi caesar Anda terasa sakit, segeralah untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter. Jika rasa sakit tersebut berasal dari bakteri-bakteri di atas, dokter biasanya akan memberikan obat antibiotik.
Namun, sekali lagi, Anda hanya bisa membeli antibiotik dari resep dokter ya, Moms. Tak mau kan, masalah bertambah karena membeli obat sembarangan?
ADVERTISEMENT