Jenis Musik Apa yang Cocok untuk Bayi?

6 Maret 2018 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Musik untuk Bayi (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Musik untuk Bayi (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Mendengarkan musik dapat membawa banyak manfaat untuk bayi Anda. Musik bisa menstimuli perkembangan sel-sel otak bayi, sehingga sangat berkontribusi pada perkembangan kognitif dan sensorinya.
ADVERTISEMENT
Banyak penelitian yang sudah membuktikan bahwa bayi suka dengan lagu, irama dan musik seperti halnya anak-anak dan orang dewasa. Penelitian juga membuktikan bahwa musik secara signifikan mempengaruhi perkembangan fisik, emosional, dan intelektual bayi.
Sebuah pelitian dari McCaster University, Ontario, Kanada misalnya, menunjukkan bahwa bayi yang kerap diperdengarkan musik cenderung lebih sering tersenyum dan dapat bicara lebih cepat dibandingkan bayi yang jarang atau tidak pernah diperdengarkan musik. Dengan kata lain, bayi yang biasa diperdengarkan musik memiliki kemampuan komunikasi lebih baik.
Ilustrasi musik (Foto: unpslash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi musik (Foto: unpslash)
Lalu jenis musik apa ya, yang cocok untuk bayi?
Jawabannya bisa beragam atau tidak sama untuk semua bayi, Moms. Tidak ada satu jenis musik tertentu yang bisa secara spesifik disebut paling cocok untuk bayi. Artinya, Anda tidak perlu terus-terusan memasangkan musik klasik karya Beethoven atau Brahms saja.
ADVERTISEMENT
Para ahli 'hanya' mengatakan bahwa segala jenis musik yang memilki melodi yang harmonis bagus untuk bayi, apapun jenis musiknya. Jadi boleh-boleh saja Anda memperdengarkan juga pada anak musik jazz, pop, bahkan musik tradisional misalnya. Perhatikan, yang mana yang lebih disukai oleh bayi Anda.
Ilustrasi Headphone (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Headphone (Foto: Unsplash)
Yang perlu Anda ingat, jangan beri bayi musik yang terlalu nyaring atau kencang seperti musik rock atau rap ya, Moms. Selain itu, musik yang dipenuhi teriakan atau suara kasar-suara kasar akan mengganggu bayi.
Tidak ingin kan --alih-alih menjadi lebih pintar-- si kecil malah jadi menangis atau stres karena musik?