Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jessica Iskandar Positif COVID-19 saat Hamil, Apa Dampaknya bagi Ibu dan Janin?
18 Februari 2022 15:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal ini diketahui dari unggahan sang suami, Vincent Verhaag pada Instagram story-nya. Selain itu, Jedar –sapaan akrab Jessica- juga sempat membagikan potret tangannya yang sedang menggunakan infus di rumah sakit.
“Doain aku, adik baby dan EL kuat melewati ini ya! Terima kasih,” kata Jedar dalam keterangannya.
Ya Moms, saat ini wanita berusia 34 tahun itu memang sedang dalam keadaan hamil besar karena mengandung anak keduanya. Nah, tubuh ibu hamil sendiri biasanya memang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih mudah terserang infeksi virus termasuk COVID-19 ini.
Jika sudah sampai dirawat di rumah sakit, kemungkinan Jedar dan El memiliki gejala berat yang membutuhkan perawatan intensif. Lantas, apa bahayanya COVID-19 bagi ibu dan janin?
ADVERTISEMENT
Apa Dampak COVID-19 bagi Ibu Hamil dan Janin?
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Dr. Carolyn Kay, MD, menjelaskan di laman Healthline, ibu hamil yang terinfeksi virus corona memiliki risiko lebih tinggi terhadap kondisi tertentu. Bila mengalami gejala berat, positif COVID-19 saat hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur atau lahir melalui operasi caesar. Oleh sebab itu, bayi yang lahir dari ibu dengan COVID-19 lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif.
Bagaimana dengan janin?
Menurut Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), ibu hamil yang positif COVID-19, tidak dapat menularkan virus corona ke janin yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam rahim. Hingga saat ini, virus corona belum ditemukan pada sampel cairan ketuban di sekitar bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, virus corona hanya bisa ditularkan dari orang ke orang melalui kontak fisik, pertukaran udara, hingga tetesan cairan seperti batuk dan bersin. Nah, kemungkinan besar bayi baru bisa tertular virus corona setelah dilahirkan, jika melakukan kontak dengan ibu yang masih positif COVID-19.