
Dalam waktu dekat, para orang tua tampaknya tidak perlu repot lagi membawa Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA) setiap kontrol dan melakukan imunisasi rutin. Ya Moms, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan rencana pihaknya untuk melakukan digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia, salah satunya terkait data imunisasi anak.
ADVERTISEMENT
Rencana ini disampaikan Menkes bertepatan dengan dimulainya Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tahap pertama pada Mei 2022. BIAN kali ini diselenggarakan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kemudian menyusul Pulau Jawa dan Bali pada Agustus 2022.
Menurut Budi, ia belajar dari kesuksesan program vaksinasi COVID-19 yang mengintegrasikan semua data, termasuk hasil tes COVID-19 dan sertifikat vaksin, melalui aplikasi PeduliLindungi. Ia menargetkan ke depannya sistem pendataan imunisasi anak tidak lagi dilakukan secara manual.
“Terkait dengan imunisasi, kami akan melakukan digitalisasi penuh, sehingga semua anak-anak yang nanti kita lakukan imunisasi akan terekam individunya,” kata Budi Gunadi dikutip dari laman Kemenkes RI, Jumat (13/5).
Orang Tua Tak Perlu Cemas Data Imunisasi Anak Hilang

Dengan adanya digitalisasi data imunisasi ini, Budi Gunadi berharap orang tua dapat lebih mudah untuk mengakses data imunisasi anak setiap saat. Bahkan, sampai belasan dan puluhan tahun mendatang tanpa perlu khawatir kartu atau buku KIA yang biasa mencatat data imunisasi anak hilang, tercecer atau pun rusak.
ADVERTISEMENT
“Setiap anak akan memiliki sertifikat elektronik yang disimpan secara digital. Jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan, baik 15 tahun lagi atau 20 tahun lagi, data itu tetap tersimpan dengan aman di Kementerian Kesehatan,” tuturnya.
“Sekarang dalam persiapan, diharapkan sebentar lagi sudah siap dan bisa digunakan untuk mendukung peningkatan cakupan program imunisasi rutin pada anak,” tutup Budi Gunadi.
*******
Saksikan keseruan program kumparanMOM Mom’s Meet Up dengan topik Uang Istri vs Uang Suami di LINK INI .