Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kaki Anak Baim Wong Terluka Kena Pisau Chopper, Ini Tips Jaga Area Dapur Aman
3 September 2023 16:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Baim, peristiwa ini terjadi saat sang anak berada di dekatnya, namun sempat terlepas dari pengawasannya.
"Minta doanya, Kiano kena musibah. Kelalaian saya jg ga bisa jagain dia setiap saat. Pdahal kejadiannya ada di kantor disaat saya meeting," kata Baim dalam keterangan pada salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya baru-baru ini.
Peristiwa yang menimpa Kiano tentu menjadi pengingat bagi semua orang tua agar selalu memberikan pengawasan kapan pun dan di mana pun anak berada. Sebab, risiko bahaya bisa ditemukan di mana pun bahkan di area rumah seperti dapur.
Lantas, bagaimana caranya memastikan area dapur aman bagi si kecil, ya?
Tips Jaga Area Dapur Tetap Aman bagi Anak
Moms, dapur adalah salah satu area yang paling sering digunakan oleh anggota keluarga. Tidak heran bila anak-anak juga ikut tertarik untuk melakukan banyak hal di sana, misalnya ingin ikut membantu ibu dan ayah memasak atau sekadar mengganggu aktivitas orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Sementara, dapur termasuk area yang memiliki risiko bahaya bagi anak-anak. Mulai dari kebedaraan alat rumah tangga seperti pisau, kompor, blender, chopper, hingga cairan pembersih. Oleh karenanya, orang tuanya perlu waspada saat buah hatinya sedang bermain di dapur.
"Orang tua harus tahu apa saja bahaya yang ada di dapur. Setelah itu bahaya itu bisa ditiadakan atau dikurangin, misalnya ada pisau dipindahkan tempatnya atau ditaruh di tempat yang lebih aman," jelas Inisiator SafeKids Indonesia, Paman Billie, saat dihubungi kumparanMOM (2/9).
Satu hal yang terpenting adalah jangan pernah meninggalkan anak-anak sendirian di dapur tanpa pengawasan dari orang dewasa, baik orang tua maupun pengasuhnya. Jika anak sudah lebih besar, maka bisa dikomunikasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat berada di dapur.
ADVERTISEMENT
"Dari balita udah bisa dikasih tahu, jadi kalau misalnya ada aktivitas di dapur, misalnya anak tidak perlu ikut. Kalau pun mau ikut aktivitasnya itu nanti ketika anak sudah berumur sekitar 6 tahun baru bisa diajari membantu," lanjut Paman Billie.
Penting juga untuk menyediakan peralatan dapur yang sesuai usia si kecil. Jadi, izinkanlah anak membantu tapi berikan alat yang ramah anak, misalnya pisau yang dibuat khusus untuk anak-anak tapi bisa digunakan untuk memotong.
Perlu diingat juga bahwa anak-anak memang masih dalam masa tumbuh kembang. Sehingga, tidak perlu sangat melarang atau membatasi keinginannya untuk mengetahui sesuatu. Namun, akan lebih baik bila anak diajarkan bagaimana cara memotong atau menyiapkan bahan di dapur.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa sambil diberi edukasi bahwa ada risiko bahaya di dapur, seperti ada api di kompor, panci dan wajan panas, pisau yang tajam, hingga cairan pembersih yang tidak boleh masuk ke mulut.