Kapan Anak dan Bayi Harus Imunisasi Rotavirus? Ini Jadwal Terbaru IDAI

29 Desember 2020 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Imunisasi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Imunisasi Rotavirus adalah vaksin yang diberikan pada anak atau bayi untuk mencegah diare akibat rotavirus mengingat angka kejadian kematian karena diare ini masih tinggi di Indonesia. Dalam Jadwal Imunisasi Anak terbaru yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin rotavirus termasuk yang mengalami perubahan jadwal.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, dengan keluarnya rekomendasi terbaru IDAI pada akhir tahun ini ini sebaiknya kita tidak lagi mengikuti Jadwal Imunisasi Anak yang direkomendasikan sebelumnya (tahun 2017). Sebab sekarang, beberapa jadwal sudah berubah.
Lalu, kapan sebaiknya imunisasi Rotavirus diberikan pada anak dan bayi?

Jadwal Imunisasi Rotavirus Menurut Jadwal IDAI 2020

Jadwal Imunisasi Rotavirus Menurut Jadwal IDAI 2020 Foto: Shutterstock
Dalam Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2020 dijelaskan, imunisasi Rotavirus diberikan sesuai dengan jenis vaksin yang digunakan.
Vaksin Rotavirus Monovalen diberikan dua kali. Dosis pertama diberikan mulai umur 6 minggu, sementara dosis kedua diberikan lagi dengan internal minimal 4 minggu. Rotavirus Monovalen harus selesai diberikan pada si kecil pada umur 24 minggu.
Sementara vaksin Rotavirus Pentavalen harus diberikan tiga kali. Dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval empat sampai 10 minggu, dan harus selesai pada umur 32 minggu.
ADVERTISEMENT

Mengapa Jadwal Imunisasi Rotavirus Berubah?

Beri bayi imunisasi Rotavirus sebelum usia 14 minggu Foto: Shutter Stock
Perubahan jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh IDAI tentu bukan tanpa alasan. Terkait beberapa jadwal yang berubah, IDAI juga memberi penjelasan. Termasuk soal jadwal imunisasi Rotavirus.
Berdasarkan kajian sistematik dan meta analisis untuk menilai hubungan antara vaksin rotavirus dengan risiko kejadian intususepsi di neonatus dan bayi oleh Lu HL (2019) di 33 negara dari empat benua dengan melibatkan 25 uji klinis dengan 200.594 subjek (104.647 menerima RV dan 95.947 plasebo). Hasilnya, tidak ada hubungan antara intususepsi dengan pemberian vaksin rotavirus.
Risiko relatif intususepsi satu bulan setelah pemberian vaksin sebesar 1.14, sesudah 1 tahun sebesar 0,84, dan dalam 2 tahun setelah vaksinasi sebesar 0,91. Meskipun demikian, kajian sistematik dan meta analisis yang dilakukan oleh Koch J dkk mendapatkan hasil risiko relatif terjadinya intususepsi lebih besar bila rotavirus dosis pertama diberikan setelah usia 3 bulan, RR terjadinya intersepsi sebesar 1,7 bila dosis pertama diberikan kurang dari tiga bulan dan 5,6 bila diberikan lebih dari tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Beberapa penelitian tentang insiden intususepsi sebelum dan sesudah pemberian vaksin rotavirus menunjukkan prevalensi intususepsi meningkat dengan bertambahnya usia. Penelitian di UK, menunjukkan setelah implementasi vaksin rotavirus dalam program nasional dengan jadwal pemberian 8 dan 12 minggu, annual hospital admission kasus intususepsi pada usia 8-12 minggu sebesar 45/100.000 meningkat menjadi 70/100.000 pada usia 13-16 minggu dan 152/100.000 pada usia 17-24 minggu.
Sedangkan penelitian di Korea mendapatkan insiden intususepsi setelah periode vaksinasi (2009-2015) sebesar 42/100.000 pada usia 6-14 minggu, 157/100.000 pada usia 15-24 minggu dan 243/100.000 pada usia 25-34 minggu.
Jadi pemberian vaksin rotavirus sebaiknya diberikan pada anak atau bayi sebelum 12-14 minggu untuk mengurangi risiko terjadinya intususepsi.
Nah Moms, yuk, catat baik-baik dan ikuti jadwal ini.
ADVERTISEMENT