Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di bulan pertama kehidupannya, anak disebut dengan bayi baru lahir. Tahap bayi baru lahir adalah ketika anak menunjukkan respons otomatis terhadap rangsangan eksternal, seperti memutar kepala ke arah sumber suara atau meraih jari yang diulurkan orang tuanya.
Bayi baru lahir biasanya mengenali bau ibunya, menangis untuk menunjukkan kebutuhannya dan tersenyum ketika melihat wajah yang dikenalnya.
Kemudian anak disebut bayi sampai ia berusia 12 bulan. Di fase ini lah si kecil akan mengalami pertumbuhan fisik yang pesat. Namun, ini juga bisa menjadi fase yang membuat orang tua merasa cemas akan kesehatan bayinya yang masih rentan.
Ya Moms, setiap tahap perkembangan yang dialami anak ditandai dengan pencapaian baru seperti, perubahan fisik dan keterampilan baru.
ADVERTISEMENT
Lantas kapan sebenarnya bayi benar-benar memasuki usia balita?
Bilamana Bayi Memasuki Usia Balita
Mom Junction melansir, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa anak usia balita dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu, bayi usia 0-2 tahun, batita 2-3 tahun, serta anak prasekolah 4-5 tahun. Sehingga, seorang bayi dianggap memasuki masa balita tepat setelah merayakan ulang tahun pertamanya.
Hal ini juga disetujui oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), yang mengatakan bahwa anak-anak usia satu hingga sebelum ulang tahunnya yang kelima dianggap balita.
Fase tersebut ditandai dengan beberapa peningkatan keterampilan motorik dan kognitif pada anak.
Meski demikian, jenis dan tingkat tonggak perkembangan dapat bervariasi tergantung pada usia balita. Apa maksudnya?
ADVERTISEMENT
Tonggak Perkembangan Bayi Jadi Balita
Healthline melansir, anak disebut balita karena memasuki beberapa perkembangan baru. Misalnya saja ketika anak belajar berjalan dengan gerakan yang masih belum terkoordinasi dengan baik.
Pada usia ini, orang tua akan melihat anak berjalan seperti orang yang tersandung, sehingga membuatnya sering terjatuh.
Salah satu indikator terbesar yang menandakan anak memasuki masa balita adalah rasa ingin tahunya yang tinggi dan keterampilan motorik kasarnya yang kian meningkat. Ini terjadi ketika anak mulai mencoba mengambil sesuatu, menaiki sofa, kursi ataupun tangga, melompat, jongkok, hingga membuka pintu karena ingin menjelajahi dunia di luar yang belum pernah dikenalnya.
Bila bayi akan dengan senang hati menggunakan pakaian apa pun yang dipilihkan ibunya, ini tidak berlaku bagi anak balita. Meski kemampuan bahasanya belum berkembang dengan sempurna, beberapa anak balita sudah memiliki kemampuan untuk menolak sesuatu dengan kata ‘tidak.’
ADVERTISEMENT
Ya Moms, si kecil mungkin akan menolak menggunakan baju yang Anda pilihkan ataupun menolak berhenti bermain untuk mandi sore.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis