Kapan Bayi Tidak Boleh Diberi Imunisasi?

25 Juli 2018 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bayi Diberi Imunisasi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bayi Diberi Imunisasi (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pemberian imunisasi merupakan salah satu pencegahan terhadap serangat penyakit pada bayi. Imunisasi sangat penting, terutama karena sistem kekebalan tubuh bayi masih lemah. Karena itu, bayi perlu diberi imunisasi secara teratur.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan keteraturan pemberian imunisasi, Anda dapat mengikuti rekomendasi pemberian imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang diperbarui hampir setiap tahun. Dengan teratur memberikan bayi imunisasi, Anda dapat membantu bayi
Meski begitu, ada lho Moms, kondisi atau saat-saat di mana bayi tidak boleh diberi imunisasi.
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi sakit (Foto: Thinkstock)
Pertama, saat bayi menderita penurunan daya tahan tubuh. Misalnya, sedang menderita penyakit kanker, mendapat pengobatan anti-TB (tuberkolosis), atau mendapat obat yang dapat menurunkan daya tahan tubuh (kortikosetroid) jangka panjang.
Imunisasi dapat diberikan setelah daya tahan tubuh anak normal kembali atau saat obat-obatan tersebut telah dihentikan pemberiannya. Bagaimana dengan antibiotik? Boleh tetap diberi imunisasi, Moms. Karena antibiotik tidak mengganggu potensi vaksin imunisasi.
Bayi demam (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bayi demam (Foto: Thinkstock)
Kondisi kedua adalah saat bayi menderita demam tinggi (suhu tubuhnya mencapai 38,5 derajat Celsius atau lebih). Dalam kondisi ini, sebaiknya imunisasi ditunda sementara waktu. Imunisasi yang ditunda tersebut dapat diberikan setelah anak tidak lagi demam tinggi.
ADVERTISEMENT
Ketiga, bila bayi pernah menderita kejang demam. Bayi yang pernah mengalami kondisi ini sebaiknya tidak diberikan beberapa imunisasi yang dapat menimbulkan demam. Misalnya, imunisasi DPT. Tetapi, bayi bisa diberikan imunisasi pengganti, Moms. Imunisasi DT atau DPaT misalnya. Sebab, komponen P pada DPT lah yang dapat menyebabkan demam.
Bagaimana bila bayi sedang batuk, pilek atau mengalami diare? Tidak perlu menjadi alasan Anda menunda memberi bayi imunisasi, Moms. Sebab, ketiga kondisi ini tidak akan berpengaruh pada proses maupun manfaat imunisasi bagi bayi. Kecuali bila batuk, pilek atau diare yang dialami anak disertai dengan demam atau menyebabkan bayi sangat rewel, maka imunisasi dapat ditunda 1 - 2 minggu kemudian.