Kapan Perlu ke Dokter Bila Anak Diare?

7 September 2022 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sedang diare  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sedang diare Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Diare adalah salah satu penyakit yang kerap menyerang manusia, termasuk anak-anak. Ya Moms, anak dapat dikatakan diare bila buang air besar sebanyak 3-4 kali dalam sehari. Kondisi ini bisa menandakan dua hal, yaitu gejala penyakit tertentu atau efek samping dari makanan, minuman, ataupun obat-obatan yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Penyebab paling umum dari diare adalah infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh virus. Kelainan genetik, seperti penyakit celiac–gangguan yang menyerang saluran pencernaan–juga dapat menjadi penyebab diare, Moms.
Ilustrasi anak BAB. Foto: Shutter Stock
Selain buang air besar terus menerus, anak yang terkena diare juga mengalami mual dan muntah, kram perut, demam, kehilangan nafsu makan, hingga terdapat darah di dalam tinja. Bila diare yang terjadi masih tergolong akut atau jangka pendek, maka gejala ini bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
Meski begitu, dalam beberapa kasus, diare juga bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Apalagi, bila kondisi ini berlangsung lebih dari dua minggu. Lantas, perlukah ke dokter?

Anak Terkena Diare, Kapan Perlu ke Dokter?

Ya Moms, meski umum terjadi pada anak-anak, tetapi tak jarang diare dapat menimbulkan komplikasi kesehatan lainnya. Misalnya saja dehidrasi dan malabsorpsi kronis. Bila tidak segera diatasi, maka dua kondisi tersebut dapat menyebabkan anak kekurangan gizi dan menghambat tumbuh kembangnya.
Ilustrasi bayi diare. Foto: Shutter Stock
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa gejala diare yang memerlukan perawatan dokter:
ADVERTISEMENT
Biasanya, dokter akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan, seperti melakukan tes darah untuk menentukan tingkat dehidrasi, tes tinja untuk mengetahui penyebab pasti, dan X-Ray untuk mengetahui kondisi hati dan saluran pencernaan yang berhubungan dengan diare.
Bila diare sudah kronis, dokter akan menyarankan untuk melakukan endoskopi atau kolonoskopi dan tindakan biopsi untuk mendiagnosis penyebab pasti diare kronis pada anak.