Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapasitas Siswa dalam Satu Kelas di Sekolah Dasar, Berapa yang Ideal?
28 Februari 2019 16:14 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Tahun ajaran baru sudah di depan mata. Bagi Anda, yang hendak mendaftarkan anak masuk sekolah dasar (SD), sebaiknya bersiap-siap dari sekarang.
ADVERTISEMENT
Anda bisa mulai melakukan survei sekaligus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai proses pendaftarannya, kurikulum yang digunakan, sistem hingga kondisi yang akan dihadapi anak di sekolahnya kelak.
Dari informasi atau hasil survei yang dikumpulkan, Anda dapat mempertimbangkannya dengan kebutuhan anak maupun kemampuan keluarga. Anda juga dapat membandingkan antara sekolah satu dengan sekolah lainnya, hingga menemukan yang dirasa paling tepat untuk si kecil.
Salah satu hal yang umumnya jadi pertimbangan dan dibandingkan oleh orang tua dalam memilih sekolah anak adalah jumlah siswa dalam setiap kelas. Perbandingan ini, biasanya juga muncul saat hendak membandingkan SD negeri dan swasta. Ya Moms, kapasitas kelas di SD negeri dan swasta bisa saja berbeda. Karena untuk SD negeri, pemerintah telah menetapkan batasan jumlah siswa yang dianggap ideal dalam setiap kelas.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) per rombongan belalajar 28 anak," ujar Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Dikdasmen-Kemendikbud, Khamim, saat dihubungi kumparanMOM, Selasa (26/2).
Keterangan Khamim sesuai dengan Permendikbud Nomor 51 tahun 2018 yang menjelaskan bahwa pemerintah dengan tegas menyatakan bahwa sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah dilarang:
- Menambah jumlah rombongan belajar, jika rombongan belajar yang ada telah memenuhi atau melebihi ketentuan rombongan belajar dalam standar nasional pendidikan dan sekolah tidak memiliki lahan
- Menambah ruang kelas baru
Nah, kapasitas kelas di SD swasta bisa saja tidak mengikuti batasan ini. Biasanya, siswa dalam satu kelas di SD swasta hanya berjumlah belasan saja. Tapi bila hendak mendaftarkan anak di SD negeri dan ternyata di sekolah tersebut jumlah siswa dalam setiap kelasnya melebihi dari jumlah yang telah ditentukan ini, Anda dapat melaporkan sekolah tersebut kepada panitia penerimaan peserta didik baru.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana pemerhati pendidikan menilai soal kapasitas anak dalam sebuah kelas?
Menurut Lestia Primayanti, memang kapasitas anak dalam sebuah kelas perlu diperhatikan karena ini erat kaitannya dengan rasio murid-guru. Rasio guru-murid yang dimaksud oleh Lestia adalah perbandingan antara jumlah siswa yang terdaftar di sekolah dan jumlah guru yang dipekerjakan oleh sekolah.
Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah murid dalam satu kelas dengan jumlah guru yang menangani kelas tersebut. Rasio guru-murid menggambarkan beban kerja guru dalam mengajar serta melihat mutu pengajaran di kelas.
The Global Economy melansir jumlah rasio murid-guru 97 negera dan mengurutkannya. Semakin tinggi nilai rasio guru-murid dalam sebuah sekolah, berarti semakin berkurang tingkat pengawasan dan perhatian guru terhadap murid sehingga mutu pengajaran cenderung semakin rendah. Maksudnya adalah semakin sedikit murid yang diawasi oleh satu guru, maka kualitas aktivitas belajar mengajarnya di kelas menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Bagaimana posisi Indonesia dalam urutan tersebut di atas? Indonesia berada dalam posisi 72 dari 97 negara. Artinya Indonesia memiliki rasio-guru murid yang tidak terlalu buruk dibandingkan dengan negara-negara lain.
Sementara negara-negara yang dinilai memiliki rasio guru-siswa yang terbaik di antaranya adalah San Marino 6 murid per guru, Bermuda 7 murid per guru, Liechtenstein 8 murid per guru, Kuwait 9 murid per guru, Swedia dan Polandia 10 murid per guru.
Tetapi Lestia menegaskan, kapasitas anak dalam sebuah kelas dan rasio guru-murid bukanlah faktor mutlak keberhasilan anak dalam proses belajar Moms. Rasio murid-guru yang "ideal" akan bervariasi tergantung pada beberapa faktor yang berbeda. Antara lain, Anda harus mempertimbangkan usia siswa serta kebutuhan akademik mereka.
ADVERTISEMENT
Misalnya, siswa yang lebih muda dan siswa yang memiliki tantangan belajar membutuhkan lebih banyak waktu dan perhatian individu dari guru. Oleh karena itu, rasio guru-murid yang ideal untuk anak-anak ini akan lebih tinggi daripada anak-anak yang lebih tua.
"Rasio guru-murid di kelas tentu memengaruhi manajemen kelas, proses belajar di kelas, tapi bukan satu satunya faktor atau jadi faktor penentu untuk meningkatkan kualitas belajar di kelas", ujar Lestia yang juga merupakan Kepala Sekolah Kembang, Jakarta Selatan.
Bukan cuma itu, keterampilan, pengalaman, dan kemanjuran guru tertentu, juga perlu dipertimbangkan karena mereka tidak semuanya sama. Guru yang lebih terampil dan berpengalaman, misalnya, mungkin bisa menangani kelas yang lebih besar daripada yang kurang berpengalaman. Jadi, jangan terpaku pada kapasitas kelas dan rasio guru-murid saja saat memilih sekolah anak ya, Moms. Perhatikan juga kualitas seorang guru di sekolah itu seperti apa.
ADVERTISEMENT
Anda juga tak perlu berkecil hati bila sudah terlanjur menyekolahkan anak di sekolah yang rasio guru-muridnya lebih besar. Itu artinya Anda sebagai orang tua harus melengkapi pendidikannya di rumah. Melengkapi pendidikan anak di rumah ini tidak serumit yang Anda bayangkan Moms.
Dikutip dari World Atlas, Anda bisa melengkapi pendidikan si kecil di rumah dengan cara membuat jadwal belajar di rumah pada waktu yang tepat dan membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah alias PR dengan membuat lingkungan belajar yang nyaman di rumah.