Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kata Dokter: Jangan Beri Bayi ASI Perah Pakai Botol Dot, Ini Alasannya
8 September 2018 11:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Waktunya pemberian ASI perah t iba, dan masih banyak yang menggunakan botol dot. Praktis dan mungkin bayi Anda menyukainya, tapi ternyata penggunaan dot bisa menghambat suksesnya proses menyusui lho, Moms.
ADVERTISEMENT
“Bayi yang terbiasa minum dari botol dot memiliki risiko bingung puting. Hal ini yang menyebabkan bayi menolak menyusu melalui payudara karena terbiasa menyusu menggunakan dot. Dan risiko lain yang mengintai bisa mengurangi produksi ASI,” ujar dr. Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, saat dihubungi oleh kumparanMOM.
Pasalnya, konsumsi ASI perah hanya bersifat sementara saja saat si kecil sedang tidak bersama ibu. Sebaliknya, bila Anda bersama si kecil, maka sebaiknya susuilah secara langsung. Menyusu secara langsung, bukan soal pemberian makan saja, tapi juga soal meningkatkan ikatan tersendiri antara ibu dan anak.
Selain risiko tersebut, ada bahaya terselubung lainnya dari penggunaan dot. Pertama, menyebabkan produksi ASI menurun. Bagi ibu yang aktif memompa dan menyediakan ASI perah , ditandai dengan hasil perahan yang semakin hari semakin sedikit.
ADVERTISEMENT
Kedua, penggunaaan dot juga berisiko anak terkena infeksi, Moms. Misalnya, ketika ia mengedot sambil berbaring, maka ASI bisa dengan mudah tumpah dan mengalir ke telinga dan hidungnya.
Ketiga, penggunaan dot dalam jangka panjang juga mampu merusak pembentukan struktur rahang dan gigi si kecil. Biasanya rahang atas anak akan lebih maju dan rahang bawahnya akan lebih mundur.
Bukan dot, tapi ada media lain yang bisa digunakan untuk memberikan ASI perah. Antara lain:
Gelas Sloki
Cara menggunakan: gendong bayi di pangkuan Anda dan posisikan bayi dengan kepala agak tegak. Gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi.
Pipet
Cara menggunakannnya adalah dengan cara memasukkan ujung pipet ke dalam mulut bayi. Hindari pipet yang terbuat dari kaca, untuk mengindari risiko terluka.
ADVERTISEMENT
Spuit Feeder
Spuit yang digunakan adalah spuit ukuran besar tanpa jarum suntiknya. Isi spuit dengan ASI perah, kemudian dekatkan ujung spuit ke mulut bayi hingga mulut bayi terbuka.
Spoon Feeder
Pemberian ASI perah dengan sendok pada intinya sama seperti penggunaan gelas sloki, Moms.
Softcup Feeder
Bentuknya hampir sama seperti spuit besar. Hanya saja ujungnya lebar seperti ujung gelas sloki, Moms. Untuk menggunakan softcup feeder, isi tabungnya dengan ASI perah terlebih dahulu. Kemudian tekan ujung tabung yang dekat mulut softcup hingga ASI perah mengalir ke mulut softcupnya. Lalu, sama seperti cup feeder, tempelkan ke bibir bawah bayi dan biarkan ia menyeruput. Bila ASI perah yang di mulut softcup sudah habis, tekan kembali tabungnya hingga ASI perah mengalir kembali.
ADVERTISEMENT