Kata Dokter soal Protein Hewani untuk Cegah Stunting

4 Februari 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak stunting. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus stunting pada anak masih jadi masalah serius di Indonesia. Ya Moms, pencegahan stunting bisa dilakukan sejak 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu saat bayi masih di dalam kandungan hingga usia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada fase tersebut, anak mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Kenaikan berat dan tinggi badannya juga sangat cepat. Artinya, orang tua harus memanfaatkan momen tersebut dengan baik.
Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah dr. Radhian Amandito, Sp.A menyebut langkah paling tepat untuk memerangi stunting adalah dengan mencukupi kebutuhan protein hewani seperti ayam, telur, daging sapi dan bisa ditambahkan susu.
com-Ilustrasi berbagai macam sumber protein hewani. Foto: Shutterstock

Apa Saja Manfaat Susu untuk Cegah Stunting?

Susu merupakan protein hewani yang paling mudah dicerna. Untuk anak 6-12 bulan, susu segar atau susu pasteurisasi bisa diberikan lewat campuran MPASI. Misalnya, untuk olahan camilan berkalori seperti kue, puding atau finger food.
"Di WHO pun susu formula untuk (campuran) MPASI tidak disarankan, yang disarankan memang fresh milk maupun susu pasteurisasi," ucap dr. Radhian dalam acara Media Gathering “Ngopi Susu” (3) di Jakarta Selatan, Kamis (1/2).
ADVERTISEMENT
Susu segar memiliki jumlah bakteri yang tidak terlalu banyak, sehingga aman dan stabil jika diolah di menu MPASI bayi. Di sisi lain, kandungan nutrisi dan protein juga masih terjaga karena proses pengolahan hingga pengemasannya tidak terlalu lama terpapar dengan suhu panas.
Ilustrasi susu segar Foto: Shutterstock
Dalam memilih susu segar, dr. Radhian menyarankan agar Anda melihat komposisi dan jumlah kalori yang ada pada susu tersebut.
"Untuk usia 6 bulan sampai 2 tahun butuh yang kalorinya cukup. Kurang lebih 1000 kalori untuk anak aktivitas normal. Kedua, bioactive milk components seperti whey protein, kalsium, laktoferin untuk pencernaan dan untuk imun. Dan ketiga cocok untuk masing-masing usia," katanya.
Kemudian untuk anak usia 1-2 tahun bisa mengkonsumsi susu segar sebanyak 250 mililiter per hari. Jumlah tersebut dapat dikonsumsi secara terpisah, seperti pada bangun tidur, siang hari dan sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Tapi, tetap ingat bahwa susu hanyalah pelengkap, sehingga bukan satu-satunya cara untuk cegah stunting. Setiap hari, anak perlu mendapat makanan bergizi seimbang agar ia bisa tumbuh sehat dan cerdas.