Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Kekurangan Protein Hewani Bisa Ganggu Otak Anak, Berapa Kebutuhan Idealnya?
18 November 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 3 menit![com-Ilustrasi berbagai macam sumber protein hewani. Foto: Shutterstock](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1590809690/duc9fmlbe8j5uddj3klp.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Miris sekali ya, Moms. Padahal sebagai negara maritim, Indonesia dianugerahi sumber daya laut yang begitu besar yang merupakan sumber protein hewani terbaik bagi tubuh.
Ya, dibanding protein nabati, yang lebih banyak dibutuhkan anak adalah protein hewani. Sebab protein hewani mengandung asam amino yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Selain itu, kandungan vitamin dan mineralnya lebih mudah diserap oleh tubuh sehingga lebih efektif.
Protein hewani penting untuk mendukung pertumbuhan sel dan memperkuat daya tahan tubuh. Selain itu juga untuk membangun otot, mendukung metabolisme, dan sebagai sumber energi.
Plt. Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Ni Made Diah mengatakan, protein hewani juga bisa mencegah stunting dan meningkatkan perkembangan otak.
ADVERTISEMENT
“Studi yang dilakukan oleh Headey et.al (2018) menyatakan bahwa ada bukti kuat hubungan antara stunting dan konsumsi pangan hewani pada balita 6-23 bulan, seperti susu/produk olahannya, daging/ikan dan telur. Penelitian tersebut juga menunjukkan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi satu jenis pangan hewani. Protein hewani penting dalam penurunan stunting,” kata Diah, dikutip dari laman Kemenkes.
Kebutuhan Protein Harian Anak
Sesuai pedoman 'Isi Piringku' Kemenkes, kebutuhan protein hewani dalam setiap porsi makan adalah 30 persen.
Sedangkan untuk pembagian porsi per usia per hari yaitu 1-3 tahun 1 porsi, 4-9 tahun 2 porsi, 10-12 tahun perempuan 2 porsi. Kemudian 10-12 tahun laki-laki 2,5 porsi. Di atas 12 tahun 3 porsi. Untuk berat satuan per porsi adalah 50 gram.
ADVERTISEMENT
Sementara itu berdasarkan Susenas 2022, konsumsi protein per kapita sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram namun masih cukup rendah untuk protein hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram; daging 4,79 gram; telur dan susu 3,37 gram.
Kemudian berdasarkan data Food and Agriculture Organization (FAO), konsumsi telur, daging, susu dan produk turunannya di Indonesia termasuk yang rendah di dunia: konsumsi telur antara 4-6 kg/tahun; konsumsi daging kurang dari 40 g/orang, serta konsumsi susu dan produk turunannya 0-50 kg/orang/tahun.
"Telur merupakan sumber protein, asam amino dan lemak sehat. Sedangkan susu mengandung protein dan kalsium. Makan telur matang dengan susu membuat asupan protein manusia seimbang," kata dr. Diah.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, untuk lebih memahami seputar pentingnya protein hewani dan manfaatnya, jangan lupa ikuti kumparanMOM Playdate November yang akan digelar pada 25 November mendatang. Di sana akan ada talkshow bertajuk “Protein Hewani: Cegah Stunting dan Dukung Kecerdasan Anak”.
Acara ini akan digelar di Taman Kantor kumparan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pukul 09.30-11.30 WIB. Tak hanya mendengarkan talkshow, ibu juga bisa bertanya langsung atau berbagi pengalaman seputar tumbuh kembang anak.
Selain itu, akan ada hadiah menarik untuk pemenang games, best story dan best costume, loh! Jadi jangan lupa siapkan penampilan terbaik untuk ibu dan si kecil dengan dresscode sentuhan warna biru, ya!
Wah, seru banget ya, Moms! Jadi jangan sampai ketinggalan mengikuti seluruh rangkaian acaranya ya!
ADVERTISEMENT