Kemenkes Gratiskan Vaksin HPV untuk Anak Kelas 5 dan 6 SD Se-Indonesia

23 Mei 2023 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi imunisasi HPV untuk anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi imunisasi HPV untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah gencar memaksimalkan ketersediaan layanan kanker di seluruh Indonesia. Sebab kanker merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Kabar baiknya, vaksin HPV sebagai pencegah kanker serviks atau kanker leher rahim, kini tersedia gratis untuk siswi kelas 5 dan 6 SD.
ADVERTISEMENT
"Program pemberian vaksinasi HPV secara gratis diberikan guna mencegah angka pengidap kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita. Vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan kelas 5 dan 6 SD," tulis Kemenkes dalam keterangan resminya, Selasa (23/2).
Jubir Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi juga mengamini hal ini. Ia memastikan kini vaksin HPV untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD bisa didapat gratis di 34 provinsi di seluruh Indonesia.
"Nanti pelaksanaannya di sekolah-sekolah, bukan seperti BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah)," tuturnya.
Terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr. Ngabila Salama menyebut, DKI Jakarta sudah menerapkan vaksinasi HPV gratis sejak 7 tahun yang lalu.
"Di Jakarta sudah implementasi vaksinasi HPV gratis sejak tahun 2016 dan merupakan provinsi pertama di Indonesia untuk ujicoba vaksin HPV tersebut yang diberikan 2 kali untuk anak perempuan kelas 5 dan 6 SD atau sederajat," tuturnya.
ADVERTISEMENT

Skrining Kanker Serviks Gratis untuk Perempuan 30-50 Tahun

Ilustrasi human papillomavirus (HPV). Foto: Adao/Shutterstock
Selain vaksinasi, Kemenkes juga tengah menyiapkan program percontohan untuk pemeriksaan kanker serviks menggunakan metode HPV DNA Test. Saat ini HPV DNA test dilakukan di lima kota di Provinsi DKI Jakarta, yaitu Jakarta pusat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur.
"Hal ini kita dilakukan karena ke depannya akan ada tambahan program pengembangan metode Genome Sequencing di 38 Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Khusus di DKI Jakarta, saat ini skrining kanker serviks atau pap smear juga telah tersedia gratis. Skrining ini disarankan untuk perempuan usia 30-50 tahun. Pemeriksaan deteksi kanker leher rahim (IVA) ini disarankan untuk 0rang yang sudah berhubungan seksual karena menggunakan alat cocor bebek pada organ reproduksi wanita.
ADVERTISEMENT
Selain kanker serviks, skrining kesehatan di Puskesmas juga diterapkan gratis untuk 13 penyakit lain melalui skema Jaminan Kesehatan Nasional.
"Wujud implementasi transformasi layanan primer yakni melalui BPJS yang saat ini tengah mengalokasikan Rp 9 triliun untuk pembiayaan layanan skrining yang di dalamnya termasuk untuk kanker," ujar Budi.
Program berikutnya, Budi menyebutkan tengah menyiapkan 10.000 mesin ultrasound yang tahun ini akan dibagikan ke seluruh Puskesmas di 514 Kabupaten/Kota di Indonesia guna mencapai target deteksi dini penyakit kanker payudara.