Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Alat kontrasepsi atau KB IUD (Intrauterine Device) Copper T menjadi salah satu alat kontrasepsi yang dinilai efektif untuk mengatur jarak kehamilan . Jenis IUD copper T merupakan KB non-hormonal dan penggunaanya bisa mencapai 5-8 tahun dengan kontrol biasanya 30 hari usai pemasangan dan setiap tahun.
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Andrew Yurius Christian, SpOG menjelaskan cara kerja IUD Copper T. Cara kerja copper T ada 2. Yang pertama, saat pre-fertilisasi, ion tembaga akan mengganggu pergerakan dan merusak sperma.
Setelah itu, saat post-fertilisasi, ion tembaga mengakibatkan peradangan pada dinding endometrium sehingga membuat embrio tidak dapat menempel untuk berkembang.
Nah Moms, efek peradangan ini yang sering mengakibatkan wanita tidak cocok menggunakan KB IUD tersebut. Apa saja tanda-tandanya?
Tanda-tanda Tidak Cocok Pakai KB IUD Copper T
1. Pendarahan Berlebihan saat Haid
yang pertama perdarahan berlebihan saat haid baik dari segi durasi atau pun jumlah darahnya yang sudah diterapi dan sudah diobservasi hingga 3-6 bulan, namun tidak ada perbaikan.
ADVERTISEMENT
2. Infeksi Keputihan
yang kedua dari segi infeksi keputihan. Keputihannya biasanya disertai dengan gatal atau berbau amis atau menggumpal seperti ampas tahu yang berwarna kekuningan atau kehijauan.
3. Mengganggu Kualitas Hubungan Badan Suami Istri
Ya, Moms, keluhan bisa baik dari alat kelamin laki-laki saat penetrasi atau pun pada kram perut atau rasa nyeri bawah perut.
"Atau keluar darah pada perempuan setiap atau saat berhubungan badan," kata dr. Andrew.
Ini dapat terjadi karena cara kerja IUD yaitu selain karena menghambat pergerakan sperma atau merusak sperma, KB IUD melepaskan ion tembaga yang mengakibatkan peradangan pada dinding endometrium. Di mana mengakibatkan endometrium menjadi tipis dan mencegah embrio untuk dapat terimplantasi pada dinding endometrium.
ADVERTISEMENT
"Jadi, penting untuk Anda mendiskusikan pada tenaga kesehatan guna menentukan KB yang terbaik," tutup dr. Andrew.