Kenapa Ada Anak yang Suka Mengupas Kulit Bibirnya?

20 Juni 2022 14:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang suka mengupas kulit bibirnya. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang suka mengupas kulit bibirnya. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kebanyakan anak memiliki kebiasaan unik yang mungkin membuat ibu dan ayah bertanya-tanya. Terkadang, kebiasaan anak juga bisa membuat orang tua khawatir. Misalnya saja saat Anda melihat si kecil suka mengupas kulit bibirnya yang kering.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, anak mungkin merasa tidak nyaman saat bibirnya terasa kering dan kasar, sehingga ia mencoba menghilangkannya dengan mengupas kulit bibirnya. Sayangnya, ini kerap menjadi kebiasaan yang mengkhawatirkan karena anak mungkin melukai bibirnya. Tak jarang, bibir anak jadi luka dan berdarah karena sering terkupas.
Lantas, apa yang sebenarnya menyebabkan anak mengembangkan kebiasaan itu?

Penyebab Anak Suka Mengupas Kulit Bibirnya

Anak mengupas kulit bibirnya. Foto: Ole.CNX/Shutterstock
Mengupas kulit merupakan kebiasaan berulang yang paling sering ditemukan pada remaja dan anak-anak di bawah usia 10 tahun. Namun untuk kasus yang terlalu sering, mengupas kulit bibir berulang bisa mengindikasikan gangguan kesehatan mental pada anak. Hal ni dijelaskan oleh dokter kulit, Dr. Deepak Jakhar, MD, seperti dikutip dari Mom Junction.
Ya Moms, pengupasan kulit bibir yang berulang dan tidak terkendali juga disebut dengan dermatillomania, ekskoriasi, atau perilaku berulang yang berfokus pada tubuh (BFRB). Penyebab pasti kebiasaan tersebut tidak diketahui hingga saat ini, namun, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini lebih sering terjadi pada anak yang memiliki gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
ADVERTISEMENT
Mengutip Mental Health America, depresi berat dan gangguan kecemasan merupakan gangguan kesehatan mental lain paling umum yang sering dikaitkan dengan kebiasaan mengupas kulit. Selain itu, masalah kesehatan seperti anemia, uremia, atau penyakit hati juga bisa mendorong seseorang untuk melakukan pengupasan kulit kompulsif.
Dalam beberapa kasus, peristiwa traumatis atau situasi stres dengan temperamen yang tinggi juga dapat memicu anak untuk melakukan kebiasaan aneh seperti mengupas kulit bibirnya. Anak-anak dengan kondisi tersebut menikmati aktivitas yang dilakukannya dan mendapatkan perasaan lega atau senang setelahnya.
Dampak dari kebiasaan ini bisa ringan hingga ekstrem, tergantung seberapa parah gangguan yang dialami anak. Beberapa anak mungkin mengalami lecet ringan pada bibirnya yang akan membaik seiring waktu, tapi anak lainnya mungkin mengupas kulit bibirnya hingga berdarah dan luka serius yang kemudian menimbulkan lesi.
ADVERTISEMENT