Kenapa Balita Lebih Pilih Ibu daripada Ayah seperti Anak Nycta Gina?

17 Januari 2022 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nycta Gina dan anak perempuannya, Uti. Foto: Instagram/@missnyctagina
zoom-in-whitePerbesar
Nycta Gina dan anak perempuannya, Uti. Foto: Instagram/@missnyctagina
ADVERTISEMENT
Si kecil kerap lebih memilih ibu daripada ayah? Anda tidak sendiri, Moms. Hal ini juga yang sedang dirasakan oleh suami dari selebriti Nycta Gina, Rizky Kinos.
ADVERTISEMENT
Lewat salah satu unggahan di laman Instagram pribadinya beberapa waktu lalu, Gina membagikan momen saat anak keduanya, Uti sedang marah pada sang ayah.
Dalam video tersebut, terlihat Uti sedang kesal karena dipaksa tidur bersama sang ayah. Padahal, Uti sendiri ingin tidur bersama ibunya. Namun, Rizky terus berusaha membujuk putri bungsunya itu agar mau tidur bersamanya.
Sebenarnya kenapa sih, balita seperti anak Nycta Gina kerap memilih ibu dan menolak ayah?

Alasan Anak Balita Lebih Memilih Ibu daripada Ayah

Ilustrasi anak balita bermain dengan ibu. Foto: Shutterstock
Balita yang menolak ayah dan lebih memilih untuk bersama ibunya merupakan bagian dari tahap perkembangan yang normal. Hal ini dijelaskan oleh Dokter anak dan Asisten Profesor Klinis Pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg Northwestern University, Andrew Bernstein, MD, FAAP.
ADVERTISEMENT
“Balita memutuskan untuk memilih satu orang tua (baik ayah maupun ibu) benar-benar normal. Ini adalah bagian normal dari perkembangan mereka dan merupakan bagian dari kesadaran mereka tentang diri mereka sendiri dan kemampuan mereka untuk membuat pilihan,” jelas dr.Andrew seperti dikutip dari Romper.
Saat si kecil menolak ayah seperti yang dilakukan anak Nycta Gina, justru itu menjadi tanda bahwa ayah merupakan orang tua yang hebat untuk buah hatinya. Sebab, ketika seorang anak dapat mengabaikan atau menunjukkan perasaan negatif terhadap ayahnya, itu menunjukkan bahwa mereka percaya diri dengan cinta dari sang ayah untuknya. Oleh karena itu, si kecil bisa mengatakan “aku tidak suka ayah” atau “aku tidak mau sama papa.”
Ilustrasi ayah bermain dengan anak. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
dr.Andrew menambahkan bahwa fase ini biasanya terjadi di dalam keluarga dengan orang tua lengkap, di mana anak-anak bisa melihat ayah dan ibunya di waktu bersamaan lebih sering setiap harinya. Tetapi, balita seperti anak kedua Nycta Gina, justru menempatkan pilihan pada satu orang favorit yang lebih sering menghabiskan waktu bersama secara intens.
ADVERTISEMENT
Untuk menyiasati hal ini, dr.Andrew menyarankan agar ibu memberikan kesempatan bagi ayah untuk lebih sering menghabiskan waktu berdua bersama anak dengan melakukan sesuatu yang baru, seperti menemani tidur, bermain, hingga jalan-jalan keluar rumah, Moms.