Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Widya --sebut saja begitu namanya, ibu satu orang anak yang tinggal di Bekasi mengalami hal ini. Bayinya yang baru berumur dua bulan, menangis setiap sore hingga menjelang maghrib atau saat matahari terbenam.
"Pokoknya kalau sudah mulai sore, bayiku mulai kelihat gelisah, rewel terus nangis. Nangisnya juga lama dan kencang, baru berhenti setelah maghrib dan dia ketiduran. Sampai ada beberapa tetangga yang bilang bayi saya digangguin setan," ujar Widya yang merasa sedih sekaligus kebingungan.
Apakah pendapat tetangga Widya benar?
Penyebab Bayi Menangis di Sore Hari
Sejauh ini, tidak ada yang membuktikan hubungan antara bayi menangis di sore hari dengan setan, Moms. Namun, ada penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa bayi memang cenderung lebih rewel di antara pukul 4 hingga 6 sore dibandingkan waktu lain sepanjang hari.
ADVERTISEMENT
"Sore hari memang waktu yang sulit untuk bayi maupun orang tua yang mengurus si kecil," kata Jodi Mindell, Ph.D., seorang ahli gangguan tidur dari Children's Hospital, Philadelphia, AS yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dilansir Parents.
Tapi mengapa khusus pada jam-jam tersebut?
Alasannya ternyata sederhana: sama seperti orang dewasa, bayi merasa lelah pada penghujung hari.
Hal ini juga dijelaskan oleh Harvey Karp, M.D., dalam bukunya The Happiest Baby on the Block. Dokter spesialis anak ini menjelaskan, tidak hanya lelah tapi suhu tubuh bayi biasanya naik pada sore hari.
"Meningkatkan suhu tubuh membuat bayi susah tidur atau beristirahat meski badannya lelah. Akibatnya, bayi merasa sangat tidak nyaman, serba salah dan tangisannya pun pecah," papar Harvey.
ADVERTISEMENT
Wajar Terutama Pada Tiga Bulan Pertama
Ada lagi yang perlu diketahui orang tua terkait kecenderungan bayi menangis di sore hari hingga menjelang maghrib. Yaitu soal sistem saraf bayi yang belum matang.
"Dalam tiga bulan pertama kehidupan, otak bayi belum bisa memodulasi perilakunya. Artinya, bayi sulit menenangkan diri dari keadaan gelisah atau tidak nyaman," kata Norbert Herschkowitz, MD, seorang ahli dalam perkembangan otak dan perilaku anak dalam bukunya, Good Start in Life: Understanding Your Child's Brain and Behavior.
Ia juga menjelaskan bagaimana tubuh bayi baru lahir menghasilkan sangat sedikit melatonin —zat kimia yang membantu membentuk siklus tidur-bangun di dalam tubuh. Ini berarti, bayi tidak dapat dengan mudah membedakan antara siang dan malam, atau tidur lebih dari beberapa jam secara berurutan. Tidak heran kalau pada penghujung hari, bayi merasa kewalahan.
Jadi sudah jelas kan, Moms, kenapa bayi kerap menangis pada sore hari? Namun jangan khawatir, memasuki usia 4 bulan kecenderungan ini akan berkurang karena tubuh bayi mulai menghasilkan lebih banyak melatonin, dan otaknya semakin matang.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bila tangisan di sore hari justru terjadi pada bayi yang usianya di atas 6 bulan?
Itu artinya, si kecil sudah masuk ke tahap perkembangan baru lagi di mana pada tahap ini bayi sangat ingin tahu. Begitu senangnya dengan semua hal baru yang bisa mereka lakukan sehingga bayi di usia ini sering menolak tidur meski sudah kelelahan. Lucu, ya!
----
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu sesama. Yuk, bantu donasi sekarang!